Oleh Laksana A Saputra
Musim panen raya durian berlangsung mulai Januari hingga April. Jika Anda tergolong pencinta durian lokal, kini saatnya memanjakan indra perasa.
Dibandingkan dengan Sumatera Selatan, misalnya, Jatim mungkin bukan gudangnya durian. Namun, setidaknya Anda bisa menemukannya di sejumlah lokasi.
Di Kota-kota besar seperti Surabaya dan Malang, Anda tidak saja bisa menemukan durian di toko-toko buah, tetapi juga di sejumlah sentra pedagang durian dengan harga relatif lebih murah asalkan jeli dan sabar menawar. Harganya mulai Rp 10.000 per buah sampai Rp 30.000 per buah.
Di Surabaya, sentra pedagang durian bisa ditemukan di Jalan Baratajaya. Sementara di Malang, sentra semacam itu berada di daerah Dinoyo. Di Kabupaten Sidoarjo juga ada, persisnya di pinggir jalan raya Sidoarjo-Porong di Kecamatan Tanggulangin. Harganya lebih kurang sama.
Di ruas jalan pantai utara di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Anda bisa menjumpai banyak pedagang durian di gubuk-gubuk di sisi kanan dan kiri jalan. Hal serupa juga bisa Anda temui di jalan raya Probolinggo-Lumajang/Jember, tepatnya di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang.
Jadi jika sedang piknik ke Gunung Bromo, misalnya, mereka yang dari Jember maupun dari Surabaya bisa menikmati durian langsung di lapak pedagang atau membawanya pulang sebagai oleh-oleh. Sekali lagi harganya lebih kurang sama, rata-rata antara Rp 10.000 sampai Rp 30.000 per buah.
Khusus di ruas jalan di Kecamatan Klakah, pedagang menjual durian dalam bentuk paket unik, yakni tiga buah disatukan dengan ikatan janur sehingga menjadi menarik. Satu ikat berharga Rp 40.000 sampai Rp 60.000, bergantung pada besar atau kecilnya durian. Anda pun bisa menawar per buah saja.
Sebagian besar durian yang tersebar di Surabaya, Malang, dan Sidoarjo berasal dari Pasuruan. Meski tidak terlalu tersohor sebagai daerah penghasil durian, Pasuruan ternyata memiliki tujuh kecamatan penghasil durian, yakni Purwodadi, Purwosari, Lumbang, Prigen, Tutur, Puspo, dan Pasrepan.
Tidak ada salahnya sekali waktu Anda berwisata ke daerah-daerah tersebut. Daerah itu memang belum dikembangkan menjadi daerah agrowisata, tetapi hal itu tidak akan mengurangi kenikmatan berwisata. Asal hari Anda panjang, Anda bisa menjelajah daerah pedesaan yang asri dan berudara sejuk serta tinggal bertanya ke penduduk di mana ada petani durian.