Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Slemania Sambut "Bonek"

Kompas.com - 25/01/2010, 13:37 WIB

Yogyakarta, Kompas - Jika di tempat lain mendapat lemparan batu, rombongan suporter Persebaya Surabaya yang melintasi DIY justru disambut jamuan minuman kemasan, rambutan, dan semangka. Suporter Persatuan Sepak Bola Sleman atau Slemania melakukan itu.

"Mereka menempuh perjalanan jauh. Kami, kan, juga pernah merasakan susahnya naik kereta api untuk menonton pertandingan. Kadang kami juga tak bisa beli makan makanya kami lakukan ini karena rasa kemanusiaan saja," kata Ketua Slemania Supriyoko, Minggu (24/1). Sambutan itu disiapkan secara spontan sebagai bentuk solidaritas sesama pendukung sebuah tim sepak bola.

Rombongan pendukung fanatik Persebaya atau bondo nekat ("bonek") pulang dari Bandung, Jawa Barat, menggunakan dua kereta, yakni kereta luar biasa (KLB) dan kereta Pasundan. Sambutan berupa minuman kemasan, rambutan, dan semangka itu diberikan kepada rombongan bonek di KLB saat berhenti di Stasiun Pathukan.

"Walaupun mungkin mereka punya masalah dengan yang lain, Slemania tidak melihat itu. Kami hanya ingin nguwongke wong (memanusiakan manusia), meskipun kalau dinilai apa yang kami berikan ini tidak seberapa," kata Supriyoko.

Ketika berangkat, tiga hari lalu, bonek beraksi kriminal di sejumlah stasiun di DIY. Di Stasiun Wates, mereka merampas makanan, dompet, hingga telepon seluler.

Kemarin, arus balik bonek dari Bandung sempat mendatangkan kekhawatiran kejadian serupa. Sejumlah polisi diterjunkan khusus menjaga sejumlah stasiun perhentian.

Meski Yogyakarta aman, 90 persen kaca kereta KLB hancur dilempar batu. Seorang masinis dan pelayan kereta api dikabarkan dibawa ke rumah sakit.

Menghindari keributan

Slemania dengan sadar menjamu rombongan bonek. Bagi mereka, kekerasan tidak harus dibalas dengan kekerasan.

Secara terpisah, Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto membenarkan bahwa Slemania menyambut bonek dengan buah dan minuman. Sambutan semacam itu bisa menciptakan iklim yang baik sehingga DIY relatif aman dari ulah bonek.

Selama ini, ulah suporter sepak bola seperti rombongan bonek itu kerap merugikan. Dari tahun ke tahun selalu ada fasilitas milik PT KA yang rusak saat mereka melawat ke kota lain.

Saat rombongan bonek melintas dari Surabaya ke Bandung, Jumat (22/1), banyak warga di Solo, yang harus dilarikan ke rumah sakit karena terkena lemparan batu. Puluhan pedagang di Stasiun Wates rugi puluhan juta karena barang dagangan dan perhiasan mereka dijarah bonek. (ARA)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com