SURABAYA, KOMPAS.com - Manajemen Persebaya Surabaya kembali gagal mendatangkan John Tarkpor yang rencananya sudah tiba, Rabu (14/10), malam. Pemain yang disengketakan dengan Persitara Jakarta Utara itu dikabarkan masih berada di Jakarta.
Tertundanya kedatangan Tarkpor cukup membuat Asisten Manajer Bidang Teknik Persebaya Cholid Goromah berang. "Pokoknya malam ini (Kamis) dia harus sudah menyelesaikan masalahnya dengan Persitara dan langsung menuju ke sini," ujar Cholid, Kamis (15/10).
Nasib Tarkpor sebetulnya lebih jelas ketimbang Ngon A Djam. Sejak dikabarkan berangkat dari Abuja, Nigeria, untuk mengurus keterangan izin tinggal sementara atau KITAS, pemain berkulit legam itu tidak terendus sama sekali. Cholid juga mengaku tidak tahu keberadaannya.
Sebaliknya, Persebaya malah kedatangan dua pemain Turkmenistan bernama Dayanch (penyerang) dan Mekan Nasirov (gelandang bertahan). Keduanya tiba kemarin pagi dan langsung menjajal latihan bersama Bajul Ijo sore harinya.
Pelatih Danurwindo mengatakan belum bisa menentukan nasib kedua pemain Turkmenistan tersebut. "Mereka baru datang dan saya baru lihat mereka sekali," kata Danur seusai latihan.
Danur lebih menyoroti keadaan timnya setelah ditahan imbang oleh Bontang FC 2-2 pada laga perdana Liga Super Indonesia. Menurut dia pemain kecewa karena yang awalnya bisa memimpin 2-0 justru terkejar tanpa bisa membalikkan keadaan.
Mantan arsitek Persija Jakarta ini mengakui materi tim yang dimilikinya masih kalah kelas dibandingkan Bontang FC. "Head to head kita akui saja, Persebaya memang kalah. Mereka masih minim pengalaman, mental mereka juga kalah padahal sempat unggul," ucapnya.
Menghadapi Persisam Samarinda yang dipoles Aji Santoso, Persebaya bakal lebih terancam lagi. Hal ini disebabkan materi Persisam justru lebih baik lagi ketimbang Bontang FC. Tim promosi Liga Super Indonesia ini memiliki di antaranta Ronald Fagundes, Danilo Fernando, dan Irsyad Aras.
Persisam juga bakal menurunkan pemain-pemain asing ternamanya. "Kalau kita kan dua pemain asing yang harusnya hadir belum jelas," tambah Danur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.