SAMARINDA, KOMPAS.com — Ada pernyataan mengejutkan yang dilontarkan Manajer Persigo Gorontalo Aven Hihelu seusai pertandingan timnya menghadapi Mitra Kukar di Grup K babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Sempaja, Sabtu (23/5). Pertandingan ini berakhir 2-2.
Menurut Aven, pada pertandingan terakhir itu, ada sejumlah klub yang ingin membayar Persigo sampai Rp 500 juta untuk memuluskan langkah klub yang bersangkutan. Namun, saat ditanya, apakah Persebaya membayar Rp 200 juta jika Persigo menang lawan Mitra, Aven mengatakan tidak benar.
"Yang pasti saya tidak tahu itu, dan sampai saat ini belum ada tim yang membayar kami," katanya. Namun, Aven mengaku ada sejumlah klub yang meminta Persigo untuk memuluskan jalan klub yang bersangkutan hingga sanggup membayar Rp 500 juta.
"Jangankan Rp 200 juta. Ada tim yang mau bayar kami setengah miliar, tapi kami tolak karena kami tidak ingin mengecewakan suporter kami di sana (Gorontalo) dengan kekalahan ketiga kalinya," kata Aven yang enggan mengatakan klub yang ingin menyogoknya.
Sudah diatur
Sementara itu, Ketua Umum Mitra Kukar Sugiyanto sangat kecewa dengan hasil pertandingan terakhir Grup K yang dimainkan di dua tempat sekaligus, yaitu di Stadion Segiri dan Stadion Sempaja Samarinda. Menurutnya, hasil pertandingan Mitra versus Persigo dan Persisam versus Persebaya sudah diatur.
"Ini sudah diatur. Awalnya di sana (Stadion Segiri) hanya 0-0 karena mereka mengetahui kami (Mitra) masih kalah 1-2. Tapi setelah skor sama 2-2, Persebaya dikasih penalti, tapi tidak gol. Namun, akhirnya mereka (Persebaya) lolos karena kami juga imbang," ujarnya.
Atas hasil ini, Mitra akan melakukan banding ke PSSI. Dengan tegas, Sugiyanto mengatakan, sepak bola di Indonesia tidak akan maju selama masih ada Andi Darussalam.
"Sepak bola di republik ini tidak akan bisa maju selama masih ada Andi Darussalam. Tolong tulis besar-besar ini. Selama masih ada Andi Darussalam, semua bisa diatur dengan mafia-mafia bola. Ini bukan omong kosong, ini sudah cerita lama," kata Sugiyanto kepada pers seusai pertandingan.
Atas pernyataannya ini, Sugiyanto mengaku siap dituntut PSSI. "Jika PSSI keberatan silakan tuntut saya sebagai Ketua Umum Mitra Kukar karena saya sudah mencederai dan menistakan pertandingan hari ini," tegasnya.
Saat ditanya apakah hasil ini akan menambah permusuhan antara Mitra dan Persisam, Sugiyanto mengatakan bahwa Mitra sejak awal selalu mendukung agar Persisam bisa lolos ke Liga Super karena mereka sesama tim Kaltim.
"Tapi ternyata Persisam main kayu, itu yang kami sesalkan. Mana mental kedaerahan?" tanyanya.
Di akhir wawancara, Sugiyanto menegaskan lagi, jika sepak bola Indonesia ingin maju, Andi Darussalam harus diganti. "Sepak bola bisa maju kalau Andi Darussalam diganti atau tunggu dia mati," kata Sugiyanto. (EZA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.