Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arshavin, Playmaker Serbabisa

Kompas.com - 15/03/2009, 03:58 WIB

KOMPAS.com - Ketika Andrei Arshavin datang ke Arsenal, 2 Februari lalu, sejumlah pihak mencibirnya. Selain karena proses transfer yang terlambat, sejumlah orang belum percaya benar soal kemampuan adaptasinya di Premier League, seperti yang terjadi dengan Roman Pavlyuchenko di Tottenham Hotspur.

Keraguan itu semakin kuat setelah ia belum bisa tampil dalam duel lawan Spurs, enam hari sejak kedatangannya. Cedera yang dialaminya sejak akhir tahun membuat pelatih Arsene Wenger pikir-pikir untuk menurunkannya dalam waktu dekat.

Arshavin menjalani debut tapi ia gagal memenangkan timnya atas Sunderland di Emirates. Dalam laga selanjutnya, versus Fulham, Arshavin dkk lagi-lagi meraih hasil tanpa gol di kandang sendiri. Pada laga ketiganya, barulah "The Gunners" menang lawan juru kunci West Bromwich Albion meski tanpa gol dari gelandang serang tersebut. Pada empat laga non-Premier League, Arshavin juga sama sekali tidak mencetak gol.

Sabtu (14/3) malam waktu London, semua keraguan atas playmaker tersebut sirna. Arshavin menjawab semua pertanyaan soal kemampuannya beradaptasi di Liga Inggris dengan tampil sempurna lawan Blackburn Rovers. Dua golnya bersarang di gawang lawan dan atraksi julur lidah sebagai selebrasi gol pun kembali ditunjukkannya. Ia hampir mencetak hat-trick jika tendangannya tak ditepis kiper Raul Robinson, tapi toh bola muntah disambar Emmanuel Eboue dan gol. Laga itu berakhir dengan kemenangan 4-0 untuk tuan rumah. Arshavin menjadi bintang lapangan malam itu.

Ia sudah membuktikan bahwa kesulitan beradaptasi dengan sepak bola Inggris, seperti yang pernah dialami Pavlyuchenko, tidak berlaku untuk Arshavin. Arsenal yang selama ini kehilangan figur pengatur serangan setelah Cesc Fabregas cedera kini mulai menemukan bentuk terbaiknya bersama Arshavin.

Wenger pun mengakui itu. Meski tak menyamakannya dengan Fabregas, Wenger menyebut Arshavin sebagai pemain serbabisa. Saat melawan Blackburn, Wenger memainkannya di sembarang posisi dan pemain itu berhasil menunaikan tugas dengan baik.

"Dia pintar, punya visi, dan punya bakat satu lawan satu, Anda bisa melihatnya saat dia mencetak gol kedua," puji Wenger. "Saya menggesernya di babak kedua dan menaruhnya di kiri tapi dia juga bisa main di kanan, tengah atau kiri."

Well, ini menjadi pertanda baik bagi Arshavin, juga bagi timnya. Arshavin seolah menjadi pelumas yang melicinkan mesin-mesin gol "Gudang Peluru". Sesekali ia pun bisa menjadi amunisi yang berbahaya, seperti yang pernah ia lakukan bersama Rusia dan Zenit St. Petersburg.

Lahir di Leningrad, 27 tahun silam, Arshavin agak telat menembus persaingan di Eropa. Masuk tim senior Zenit pada usia 19 tahun pada 2000, ia baru membelakkan mata penggila bola saat membawa timnya juara Piala UEFA 2008. Namanya semakin meroket setelah ia berhasil hasil membawa Rusia ke semifinal Piala Eropa pada tahun yang sama.

Usai turnamen di Austria dan Swiss itu, pemain dengan 41 caps dan 15 gol itu langsung dihubung-hubungkan dengan sejumlah klub elite di Eropa. Arsenal termasuk salah satu di antaranya, tapi yang paling giat memburunya adalah Spurs. Namun, pelatih Zenit Dick Advocaat kukuh dengan pendirian tak ingin menjual pemain yang sudah menghasilkan 51 gol untuk timnya itu. 

Arshavin kecewa karena ia sebetulnya sangat ingin menikmati liga di luar Rusia. Namun, kekecewaan itu sedikit terobati setelah ia dan rekan-rekannya meraih gelar Piala Super UEFA untuk pertama kalinya. Lawan yang ditaklukkannya pun tak tanggung-tanggung, Manchester United, yang akhirnya menjadi juara dunia klub.

Setelah kemenangan kedua di Eropa itu, Arshavin terus menjadi sasaran pembelian klub-klub besar. Barcelona dan Real Madrid ikut meramaikan pasar, sementara Spurs masih ingin membawanya ke White Hart Lane, sebagai teman Pavlyuchenko.

Rupanya Arshavin berbeda nasib dengan striker Spurs itu. Di bursa transfer musim dingin, Wenger membelinya dengan harga yang diperkirakan mencapai 16 juta poundsterling, tak beda jauh dari yang pernah ditawarkan Spurs sebelumnya. Meski tak bisa tampil di Eropa bersama Arsenal, tahun depan ia mungkin bisa mencicipinya lagi, asal Arsenal masuk zona Liga Champions atau juara di turnamen tersebut musim ini.

Data singkat
Nama lengkap: Andrei Sergeyevich Arshavin
TTL: Leningrad, 29 Mei 1981
Posisi: gelandang serang
Tinggi: 172 cm
Klub:
2000-2009: Zenit St. Petersburg
2009-sekarang: Arsenal

Penghargaan bersama klub:
2002/03: Piala Super Rusia
2006/07: Premier League Rusia
2007/08: Piala Super Rusia, Piala UEFA, Piala Super UEFA

Penghargaan pribadi:
2008: Pemain Terbaik Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ciro Alves Winger Tersubur Liga 1 untuk Persib, Sesalkan Gol vs PSM…

Ciro Alves Winger Tersubur Liga 1 untuk Persib, Sesalkan Gol vs PSM…

Liga Indonesia
Hasil Uber Cup 2024: Komang Ayu Menang, Merah Putih Tembus Final setelah 16 Tahun

Hasil Uber Cup 2024: Komang Ayu Menang, Merah Putih Tembus Final setelah 16 Tahun

Badminton
Alasan Timnas Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Digelar Tertutup

Alasan Timnas Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Digelar Tertutup

Timnas Indonesia
Hasil Uber Cup 2024: Ribka/Lanny Kalah 2 Gim Langsung, Indonesia 2-2 Korsel

Hasil Uber Cup 2024: Ribka/Lanny Kalah 2 Gim Langsung, Indonesia 2-2 Korsel

Badminton
Jadwal Championship Series, Agenda Persiapan Panjang Persib

Jadwal Championship Series, Agenda Persiapan Panjang Persib

Liga Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Ester Berjaya via Tiga Gim, Indonesia 2-1 Korsel

Hasil Piala Uber 2024: Ester Berjaya via Tiga Gim, Indonesia 2-1 Korsel

Badminton
Reus Pergi dari Dortmund, Bukti Pengabdian 12 Tahun Hadirkan Cinta Besar

Reus Pergi dari Dortmund, Bukti Pengabdian 12 Tahun Hadirkan Cinta Besar

Liga Lain
Thiago Silva Tinggalkan Chelsea, Pulang Kampung ke Fluminense

Thiago Silva Tinggalkan Chelsea, Pulang Kampung ke Fluminense

Internasional
Girona Bidik Kemenangan Kandang Pertama Atas Barcelona

Girona Bidik Kemenangan Kandang Pertama Atas Barcelona

Liga Spanyol
Apriyani/Siti Kalah Dua Gim Langsung, Indonesia 1-1 Korsel

Apriyani/Siti Kalah Dua Gim Langsung, Indonesia 1-1 Korsel

Badminton
Kata Klopp soal Mo Salah Usai Ribut-ribut di Pinggir Lapangan

Kata Klopp soal Mo Salah Usai Ribut-ribut di Pinggir Lapangan

Liga Inggris
Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Menang Dua Gim Langsung, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Menang Dua Gim Langsung, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Timnas Indonesia Langsung ke Perancis, Bersiap Lawan Guinea demi Mimpi Olimpiade

Timnas Indonesia Langsung ke Perancis, Bersiap Lawan Guinea demi Mimpi Olimpiade

Timnas Indonesia
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Kiper Pahlawan Tepis Penalti di Injury Time

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Kiper Pahlawan Tepis Penalti di Injury Time

Internasional
Milan dan Bayern Gigit Jari, De Zerbi Komitmen di Brighton

Milan dan Bayern Gigit Jari, De Zerbi Komitmen di Brighton

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com