LONDON, SABTU — Arsenal kembali dipaksa menelan kegagalan meraih tiga angka seusai bermain imbang tanpa gol dengan Sunderland, di Stadion Emirates, Sabtu (21/2). Hadirnya playmaker Andrei Arshavin belum banyak memberi pengaruh dalam permainan "The Gunners".
Tambahan satu angka tak membuat Arsenal menipiskan jarak dengan penghuni empat besar. Dengan Aston Villa di peringkat keempat saja Arsenal masih terpaut tujuh angka. Padahal, pekan ini Villa gagal menambah poin seusai kekalahan dari Chelsea 0-1.
Pada laga itu, Arsenal memang mengambil posisi menyerang dengan memainkan formasi 4-3-3. Sial, Sunderland juga menyiagakan formasi bertahan 4-5-1. Dengan skema ini, Sunderland mampu memutus alur serangan Arsenal sekaligus dan bisa membangun serangan balik.
Terbukti, hingga menit ke-22, Arsenal bahkan kesulitan menciptakan peluang emas. Tercatat, tuan rumah hanya sekali mengancam gawang Marton Fulop melalui Andrei Arshavin. Sebaliknya, Anton Ferdinand, Dean Whitehead, dan Kenwyne Jones bergantian mengancam gawang Manuel Almunia.
Arsenal baru kembali menciptakan peluang emas pada menit ke-30. Memanfaatkan umpan silang Andrei Arshavin, Nicklas Bendtner menanduknya ke arah gawang Sunderland. Sial, bola tepat jatuh ke pelukan Fulop.
Tak juga mampu membobol gawang "The Black Cats" hingga menit ke-35, permainan Arsenal mulai kurang koordinasi. Sejumlah serangan kandas sebelum masuk kotak penalti. Umpan-umpan pendek Samir Nasri kepada Nicklas Bendtner selalu dipotong barisan bek Sunderland.
Memasuki menit ke-41, Bacary Sagna melepas tembakan dari dalam kotak penalti. Sayang, tembakan ini masih bisa diblok bek McCartney. Disiplinnya barisan belakang Sunderland menyulitkan "The Gunners" melakukan penetrasi. Sodoran umpan silang dari Arshavin atau Nasri selalu bisa diblok Sunderland. Namun, sejumlah tendangan spekulasi dari Nicklas Bendtner dan Toure sempat membuat Fulop kerepotan.
Selanjutnya, sebuah serangan balik pada menit ke-43 dari Sunderland nyaris membuahkan gol melalui Jones yang sempat berhadapan satu lawan satu dengan Almunia. Sayang, karena kurang tenang, ayunan kaki Jones tidak tepat dan bola melintir melenceng dari sasaran.
Melihat gempuran timnya sering mentah di tengah jalan, pada menit ke-63, pelatih Arsene Wenger memasukkan penyerang Vela mengantikan Arshavin untuk meningkatkan kualitas dobrakan. Masuknya Vela memang membuat Arsenal semakin agresif. Namun, Sunderland juga segera beradaptasi dengan perubahan permainan lawan.
Lini pertahanan Sunderland bersikap lebih lugas dengan langsung membuang bola setelah berhasil memotong alur umpan lawan. Selain itu, anak-anak asuh Ricky Sbragia ini juga tak segan menekel lawan ketika dinilai mulai mengancam wilayah pertahanan.