MAKASSAR, SABTU - Gubernur terpilih Sulsel Dr Syahrul Yasin Limpo menyatakan tidak setuju lapangan Karebosi dijual Pemkot Makassar kepada pihak ketiga, PT. Tosan Permai Lestari sebagai pengelola kawasan Karebosi yang akan dijadikan pusat bisnis bawah tanah dan ruko.
"Saya tidak suka aset rakyat seluas 11 hektar ini digadai untuk kepentingan bisnis perusahaan tersebut," katanya saat dimintai pendapatnya soal Karebosi, yang menuai kritikan tajam dari berbagai lapisan masyarakat di provinsi ini.
Sarana publik tersebut digadaikan pemerintah setempat tanpa persetujuan wakil rakyat di DPRD kota Makassar sehingga mengundang reaksi dari masyarakat berupa demo di DPRD maupun di lokasi pembangunan pusat bisnis bawah tanah itu.
"Saya tidak mencampuri urusan Karebosi yang dilakukan pemerintah setempat tetapi sebagai bagian dari rakyat tidak setuju kalau aset publik ini digadai," kata Syahrul yang juga kandidat Gubernur Sulsel terpilih periode 2008-2013 pada pilkada Gubernur 5 Nopember 2008 namun hingga saat ini belum dilantik karena bersoal setelah MA memerintahkan KPUD Sulsel melakukan Pilkada ulang di empat kabupaten Gowa, Bantaeng, Tanatoraja dan Bone.
Menurut mantan Bupati Gowa dua periode ini, kalau pemerintah kota Makassar mau baik harus duduk berembuk dan mendengar keluhan rakyat sekalipun ’telinga akan merah’ mendengarnya apakah mereka setuju atau menolak Karebosi direvitalisasi sebab aset ini milik publik yang harus dijaga dan diamankan.
"Saya punya prinsip pemerintahan bahwa jika ingin rakyat maju maka dengar keluhan dan saran mereka supaya pemerintah bisa berbuat untuk masyarakatnya," ujarnya seraya menambahkan, pihaknya tidak mau mencampuri masalah pembangunan pusat bisnis bawah tanah karena itu urusan pemerintah kota setempat, apalagi mau Pilkada Walikota Oktober 2008.
Walikota Makassar, Ilham Arief Siradjuddin mengatakan, revitalisasi Karebosi tidak mengandung unsur politik untuk kepentingan pemerintah setempat seperti dugaan tudingan yang dilontarkan sejumlah lembaga dan elemen masyarakat di daerah ini.
"Revitalisasi ini murni untuk kegiatan bisnis pihak ketiga yang tidak diboncengi politik di dalamnya," tandasnya seraya menggambarkan bahwa lapangan Karebosi pada musim hujan tampak seperti ’lautan’ karena air menggenang hampir sebatas lutut atau 30-50 sentimeter sementara saluran pembuangannya lebih rendah dari permukaan jalan utama di sekitarnya.
Mengenai sorotan warga bahwa Karebosi sudah dipindahtangankan ke pihak ketiga, Ilham yang juga Ketua DPD Partai Golkar Makassar ini menyatakan, Karebosi tidak dijual kepada investor tersebut melainkan pemerintah hanya memberikan hak pengelolaan HGU dengan batas waktu selama 30 tahun sesuai kontrak kesepakatan (MoU) antara pemerintah kota Makassar dengan pihak PT. TPL.
PT. Tosan Permai Lestari (TPL) menginvestasikan Rp118 miliar untuk pembangunan pusat perdagangan bawah tanah lapangan itu serta ruko di atasnya termasuk menyediakan tiga lapangan sepakbola untuk disewakan ke publik serta ruang publik bagi pengunjung. (ANT)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.