Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dukungan Terhadap Pemain-pemain Diaspora di Timnas Indonesia

KOMPAS.com - Manajer Satria Muda sekaligus suporter Timnas Indonesia, Theodore Wira Adi, ingin perdebatan terkait pemain naturalisasi harus disudahi.

Ia menegaskan para pemain tersebut sudah mengikat sumpah untuk menjadi bagian dari Indonesia dan mereka punya hak untuk membela negaranya.

“Pemain naturalisasi atau lokal saya rasa sama, sama-sama bermain untuk Indonesia,” tegasnya kepada Kompas.com.

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memanggil total sembilan pemain naturalisasi dan keturunan untuk kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Mereka adalah Nathan Tjoe-A-On, Sandy Walsh, Jay Idzes, Justin Hubner, Ivar Jenner, Rafael Struick, Marc Klok, Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen.

Ada tujuh pemain yang masuk dalam daftar susunan pemain pada leg pertama Indonesia vs Vietnam di Stadion Gelora Bung Karno, Kamis (21/3/2024).

Mereka adalah Nathan Tjoe-A-On, Sandy Walsh, Jay Idzes, Justin Hubner, Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Marc Klok.

Jumlah sama juga ditunjukan pada leg kedua Vietnam vs Indonesia di Stadion My Dinh National Stadium, Hanoi, Selasa (26/3/2024). Marc Klok dan Sandy Walsh, digantikan oleh Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen.

Menurut Theodore Wira Adi, kehadiran pemain naturalisasi dan keturunan ini juga tidak hanya menjadi pemanis belaka. Mereka telah menunjukan kontribusi besar terhadap tim.

Salah satu yang mencuri perhatiannya adalah Jay Idzes. Pada laga leg pertama ia berhasil menjadi kunci permainan Garuda.

Berposisi sebagai bek, ia main secara impresif dengan tiga kali intersep, empat sapuan, 100 persen menang duel udara, dua tekel sukses dan akurasi umpan hingga 94 persen.

Tidak hanya itu, pemain yang berkarier di Venezia FC itu juga sempat melakukan satu tendangan ke arah gawang Vietnam.

Jay kembali mencuri perhatian pada laga leg kedua dengan mencetak gol pertamanya bersama Timnas Indonesia.

Memanfaatkan sepak pojok Thom Haye, Jay Idzes berhasil masuk ke kotak penalti dan sukses mengirim bola ke gawang lawan melalui tandukannya.

Theodore Wira Adi mengatakan, kehadiran pemain-pemain diaspora dan keturunan ini terbukti sukses membawa Timnas Indonesia naik beberapa level dan layak untuk mendapatkan apresiasi lebih.

“Kontribusi mereka untuk timnas saya rasa cukup besar. Yang paling penting, mereka punya pengalaman dan bisa jadi guidance untuk teman-teman di Indonesia tentang profesionalisme sebagai seorang atlet selain kontribusi di lapangan,” ujarnya.

Ia melihat perkembangan prestasi Timnas sepak bola Indonesia di ajang internasional perlahan mulai menanjak.

Dimulai dari merengkuh medali emas SEA Games untuk pertama kalinya selama 32 tahun dan menembus babak 16 besar Piala Asia 2023 untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Setelah menunggu 20 tahun, Merah Putih juga berhasil mengalahkan Vietnam di Hanoi, mengulangi prestasi saat Piala Tiger (sekarang AFF) 2004 lalu dengan skor sama 3-0.

Timnas Indonesia sudah berada di jalur yang tepat saatnya mengukur masa depan yang cerah.

“Rata-rata usia pemain tim nasional kita juga relatif muda-muda sekarang ini. Kalau progress bagusnya terus berjalan, bukan tidak mungkin kita akan bisa berbicara lebih banyak lagi di masa depan,” pungkas Theodore Wira Adi.

https://bola.kompas.com/read/2024/03/27/21324408/dukungan-terhadap-pemain-pemain-diaspora-di-timnas-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke