Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Upaya Terakhir PSG Cegah Mbappe ke Madrid, Presiden Perancis Turun Tangan

KOMPAS.com – Bintang Paris Saint-Germain (PSG), Kylian Mbappe, mendapatkan undangan makan malam dengan Presiden Perancis, Emmanuel Macron, dan Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani.

Kylian Mbappe dikabarkan telah memutuskan untuk meninggalkan PSG setelah kontraknya di klub beralias Les Parisiens habis pada 30 Juni 2024.

Mbappe pun disebut telah memberitahu para petinggi PSG soal niatan pergi pada bursa transfer musim panas 2024.

Menurut laporan Marca, Mbappe siap menandatangani kontrak berdurasi lima tahun dengan klub Spanyol, Real Madrid.

Namun, PSG disebut bakal melakukan upaya terakhir untuk mempertahankan Mbappe di Parc des Princes.

Jamuan makan malam pada Selasa (27/2/2024) ini di Istana Elysee, Paris, diberitakan bisa memengaruhi masa depan Mbappe di PSG.

Presiden Perancis, Emmanuel Macron, dan Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani, bakal membahas konflik Israel-Palestina dalam acara makan malam spesial itu.

Menurut laporan RMC Sport, Mbappe dan Presiden PSG, Nasser Al Khelaifi, juga diundang ke Istana Elysee yang merupakan kantor Presiden Perancis. 

Cuma, mereka akan datang dalam kapasitas sebagai tamu dan tak dilibatkan dalam diskusi konflik Israel-Palestina.

Pertemuan serupa pernah terjadi saat kontrak Mbappe dengan PSG selesai pada tahun 2022.

Saat itu, Emmanuel Macron berhasil meyakinkan Mbappe untuk memperpanjang kontrak bersama PSG selama dua tahun.

Kendati demikian, langkah Mbappe untuk pergi dari PSG saat ini tampak sulit dihentikan. Ia seperti sudah membulatkan tekad.

Pelatih PSG, Luis Enrique, pun telah melakukan ancang-ancang dengan cara membiasakan diri tampil tanpa Mbappe.

Oleh karena itu, Enrique berani menarik keluar Mbappe pada menit ke-67 dalam laga pekan ke-23 Liga Perancis 2023-2024 kontra Rennes, Minggu (25/2/2024). Padahal, kala itu PSG dalam posisi tertinggal 0-1.

Tanpa Mbappe di lapangan, PSG akhirnya bisa menemukan gol penyama kedudukan pada menit ke-90+7 via eksekusi penalti Goncalo Ramos.

“Kami harus membiasakan diri untuk tidak bermain dengan Mbappe, cepat atau lambat, ini akan terjadi,” kata Enrique, dikutip dari BBC.

“Jika saya anggap Mbappe pantas, dia bakal bermain atau tidak, sama seperti yang dilakukan semua pelatih kepada pemain.”

https://bola.kompas.com/read/2024/02/27/11000068/upaya-terakhir-psg-cegah-mbappe-ke-madrid-presiden-perancis-turun-tangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke