KOMPAS.com - Liga 1 2023- 2024 saat ini benar-benar penuh kejutan dan sulit diprediksi. Hal itu terlihat dengan bercokolnya klub yang dianggap semenjana mengubah peta persaingan di papan klasemen sementara.
Klub tampil sangat kompetitif dan bahkan sampai memaksa klub-klub raksasa tersungkur di papan bawah. Berikut rangkuman yang sudah dihimpun Kompas.com:
1. RANS Nusantara FC
RANS adalah salah satu klub yang meramaikan kasta tertinggi sepak bola Indonesia sejak Liga 1 2022-2023.
Klub milik selebritas Raffi Ahmad ini muncul tak hanya dengan citra sepak bola dan kompetisi, tetapi juga segi lain yang bisa dimaksimalkan sebagai perputaran industri.
Sayangnya, di tahun pertamanya, RANS dihantam fakta bahwa kreatif saja tidak cukup untuk bertahan di Liga 1 Indonesia.
Di Liga 1 2022-2023 lalu, mereka menjadi klub penghuni papan bawah dengan statistik buruk.
Bahkan, RANS masuk jajaran rekor tim terburuk dalam sejarah Liga 1 Indonesia dengan koleksi 19 poin saja dari 3 kali menang, 10 kali seri, dan 21 kali kekalahan.
Beruntungnya, klub masih bisa bertahan di kasta tertinggi berkat kebijakan PSSI yang meniadakan degradasi imbas Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 silam.
Keberuntungan tersebut kemudian membuat RANS lebih serius di musim ini. Klub langsung merekrut pelatih asal Portugal Eduardo Almeida yang dilanjutkan belanja pemain yang efektif sesuai kebutuhan.
Hasilnya klub sempat masuk peta persaingan empat besar sampai pekan ke-17 Liga 1 2023-2024. Sayangnya, setelah itu performanya mulai merosot cukup tajam.
Mitsuru Maruoka dkk tercatat puasa kemenangan sejak pekan ke-17 sampai pekan ke-24. Namun, surplus poin di awal musim membuat mereka masih bisa bertahan di papan tengah.
Saat ini, RANS berada di posisi ke-8 klasemen sementara dengan 8 kali menang, 9 kali seri, dan 7 kali kekalahan. Tim berada di posisi ke-8 mengungguli Persija Jakarta, PSM, Persebaya dan Arema FC.
Untuk itu, Eduardo Almeida mengingatkan pemain untuk tidak lengah dengan situasi ini.
"Liga ini sangat kompetitif. Jadi, kami harus tetap fokus di semua pertandingan untuk melakukan yang terbaik dan berusaha untuk tetap berada di posisi terbaik," ucap pelatih berlisensi UEFA Pro itu.
"Ada tim-tim yang biasanya selalu berada di posisi lima besar. Kami ingin mencoba melakukan yang terbaik dan pada akhirnya berada di posisi terbaik," katanya.
2. Barito Putera
Musim lalu, Barito Putera cukup kewalahan menghadapi persaingan dan terdampar di peringkat ke-15 dengan koleksi 10 kali menang, 8 kali seri, dan 16 kali kekalahan. Tim juga sempat berganti pelatih dari Dejan Antonic, Vitor Tinoco, dan Rodney Goncalves.
Sampai akhirnya Barito ditangani oleh Rahmad Darmawan pada putaran kedua sampai sekarang melanjutkan kerja sama dengan misi menjadi lebih baik di Liga 1 2023-2024.
Hasilnya cukup mengejutkan, meski sedikit melakukan perombakan komposisi pemain, ia sukses membuat tim berjuluk Laskar Antasari menjadi tim yang lebih kompetitif.
Bagas Kaffa dkk sempat merasakan sejuknya pucuk klasemen sebelum akhirnya dihadapkan masalah konsistensi.
"Memang di awal musim kami bisa terus berada di empat besar. Sekarang sedang mengalami penurunan di klasemen," ujar pelatih Rahmad Darmawan.
"Namun, kondisi itu suatu proses yang mungkin bisa terjadi di tim mana saja," katanya.
"Ada yang harus dipanggil tim nasional, ada juga yang dipanggil tim nasional di luar negeri. Ketika dia balik, jaraknya jauh sekali. Karena perjalanan, dia membutuhkan pemulihan yang lebih lama. Kemudian, ada pemain yang terkendala akumulasi kartu. Itu suatu proses yang wajar," tuturnya.
Saat ini, tim bercokol di posisi ke-7 klasemen sementara dengan perolehan 33 poin dari 8 kali menang, 9 kali seri, dan 7 kali kalah.
Barito hanya terpaut 4 poin saja dari penghuni posisi ke-5 dan 8 poin dari penghuni empat besar.
3. Dewa United
Dewa United adalah tim yang debut bersamaan dengan RANS Nusantara FC di Liga 1 2022-2023 silam. Kedua klub juga muncul dengan pesona sebagai tim sepak bola modern.
Sayangnya, di akhir kompetisi, nasib klub juga apes dengan finis diposisi ke-17 dengan perolehan 33 poin dari 8 kali menang, 9 kali imbang, dan 17 kali kekalahan.
Setelah mendapatkan berkah selamat dari degradasi, Dewa United lebih fokus pada masalah performa.
Klub kemudian melakukan perombakan besar-besaran untuk memberikan ruang baru bagi pemain yang diinginkan. Dilanjutkan merekrut pemain-pemain hebat seperti mantan kiper Belanda U21, Sonny Stevens, Ricky Kambuaya, Septian Bagaskara, Adi Setiawan dan mengekspor penyerang asal Yunani, Dimitrios Kolovos.
Disempurnakan dengan racikan pelatih Belanda Jan Olde Riekerink, tim berjuluk Anak Dewa itu empat menjadi penghuni empat besar hingga pekan ke-6.
Saat ini, tim stabil di posisi ke-11 klasemen sementara dengan perolehan 21 poin dari 7 kali menang, 10 kali seri dan 7 kali kalah.
"Saat pertandingan berjalan, saya selalu mengubah formasi dan cara bermain. Selama ini pemain bisa menjalankan dengan baik. Namun, perubahan itu bisa gagal, bila lawan berhasil mengantisipasi taktik saya. Itulah menariknya sepak bola," tutur Jan Olde Riekerink.
https://bola.kompas.com/read/2024/02/22/08000098/3-klub-semenjana-musim-lalu-yang-mendadak-istimewa-di-liga-1-2023-2024