Eriksen Usai Man United Kalah dari Forest: MU Satu Langkah Maju, Dua Langkah Mundur

KOMPAS.com – Gelandang Manchester United, Christian Eriksen, memberikan komentar seusai Man United tumbang dari Nottingham Forest.

Man United menerima kenyataan kalah dari Nottingham Forest dalam laga pekan ke-20 Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris 2023-2024.

Laga Nottingham Forest vs Man United berlangsung di Stadion City Ground pada Minggu (31/12/2023) dini hari WIB.

Sepasang gol kemenangan Nott Forest dikemas oleh Nicolas Dominguez (64’) dan Morgan Gibbs-White (82’).

Man United hanya mampu membalas satu gol lewat tendangan Marcus Rashford pada menit ke-78.

Dikutip dari BBC Sports, Man United telah menelan 14 kekalahan di semua kompetisi pada musim 2023-2024. Ini merupakan pertama kali dalam 93 tahun Man United mencapai angka tersebeut sebelum pergantian tahun,

Jumlah kekalahan yang diderita Man United juga lebih banyak daripada torehan kemenangan (12 kali menang) pada musim ini.

Selain itu, Man United mengalami sembilan kekalahan dalam 20 laga pertama Liga Inggris untuk kali pertama sejak 1989-1990.

Catatan tersebut sama dengan yang didapatkan Man United di Premier League sepanjang 2022-2023 alias musim pertama Erik ten Hag sebagai pelatih.

Christian Eriksen menggambarkan Man United ibarat terus mengalami kemunduran walau ada beberapa titik terang saat menjalani musim 2023-2024.

“Musim ini secara umum adalah satu langkah maju dan dua langkah mundur, rasanya seperti itu,” kata Eriksen, dilansir dari BBC.

“Segalanya akan pulih dan menjadi lebih baik,” ungkap mantan pemain Tottenham dan Inter Milan itu.

Sementara, pelatih Man United, Erik ten Hag, berbicara mengenai penyebab performa Setan Merah tak konsisten.

“Para pemain tidak senang dengan hal ini, tetapi kami harus tampil lebih bagus lagi,” kata pelatih asal Belanda itu.

“Kami belum pernah bermain dengan tim yang sama secara beruntun. Kami harus beganti pemain lagi, setiap kali kami harus menukar tim,” imbuh dia.

“Hal tersebut tidak membantu atau mendukung rutinitas tim dan itu menjelaskan mengapa kami tak konsisten.”