Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rahasia Long Throw-in Robi Darwis di Timnas dan Persib

KOMPAS.com - Long throw-in belakangan ini menjadi senjata andalan Timnas Indonesia untuk membuahkan peluang di mulut gawang. Bahkan kerap tercipta gol dari situasi tersebut.

Pratama Arhan, Alfeandra Dewangga, hingga Robi Darwis adalah seorang ahli soal lemparan ke dalam jauh.

Gelandang Persib, Robi Darwin, ini mengungkapkan rahasia dibalik keahliannya dalam melakukan long throw-in. 

Sedari tim akademi awalnya ia tak menyadari bahwa kekuatan lemparan lumayan cukup jauh. Sesekali ia asah dalam latihan agar lebih terarah, rupanya lemparan yang ia lakukan dengan kuda-kuda mampu mencapai tiang dekat. 

“Mungkin dari kecil juga sudah mulai, awalnya enggak sadar itu ada kelebihan dari segi lemparan,” kata Robi. 

“Setiap latihan, setiap game itu sih latihannya (terus dicoba). Jadi gak ada bener bener training khusus gitu enggak ada. Paling ya fokus di strenght (kekuatan),” sebut Robi. 

Dalam melakukan lemparan sejauh mungkin, fokus kekuatan otot yang dipakai adalah otot bahu, otot di bagian kaki, hingga cengkraman tangan kepada bola. 

Robi akan selalu berusaha jinjit dengan ujung kaki tetap menginjak tanah agar tidak terjadi pelanggaran dalam melempar. 

“Lemparan itu semua otot digunakan, dari bahu, dari cengkraman, terus otot bawah (kaki) juga. Karena kan pengaruh kalau misal angkat kan jadi fouls (pelanggaran) juga,” terangnya. 

Di level klub Robi pernah memberi assist lewat lemparan untuk gol yang diciptakan David da Silva musim Liga 1 2022-2023. 

Sedangkan di level timnas ia pernah memberi assist lemparan untuk gol Muhammad Ferrari di ajang Piala AFF U23 2023.

Lebih lanjut ia menceritakan sebelum menjadi pemain outfield di sektor gelandang, semasa kecil di akademi Robi pernah memilih untuk menjadi penjaga gawang. 

Barangkali hal itu yang membuat cengkraman Robi begitu kuat kepada bola. 

Namun menjadi penjaga gawang justru dikecam oleh orang tuanya dengan alasan kesempatan bermain menjadi kiper lebih kecil. 

Sehingga Robi menemukan posisi naturalnya, yang bisa membuatnya menikmati permainan yakni jadi gelandang.

“Dulu awal-awal malah sempat jadi kiper. Cuman sama orang tua enggak boleh. Karena alasannya kansnya lebih kecil. Karena kiper dalam setim hanya beberapa orang kan, kalau di pemain kan kans masih banyak,” papar Robi. 

https://bola.kompas.com/read/2023/10/04/12000098/rahasia-long-throw-in-robi-darwis-di-timnas-dan-persib

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke