Partai Eredivisie, kasta teratas Liga Belanda musim 2023-2024, antara Ajax vs Feyenoord, Minggu (24/9/2023) hanya berjalan selama 56 menit.
Wasit Sedar Gozubuyuk memutuskan untuk menghentikan pertandingan setelah terjadi pelemparan suar atau cerawat ke lapangan Johan Cruijff Arena.
Pihak Eredivisie bakal memberi informasi lebih lanjut soal kelanjutan pertandingan Ajax vs Feyenoord.
Kericuhan dalam laga klasik bertajuk De Klassieker tak berhenti sampai situ. Kerusuhan juga pecah di luar stadion begitu pertandingan resmi dihentikan.
Suporter tampak merusak sejumlah fasilitas stadion, salah satunya pintu masuk tribune utama Johan Cruijff Arena.
Polisi pun menggunakan gas air mata untuk mengendalikan kerusuhan di luar stadion. Kerusuhan ini memancing komentar dari pesepak bola legendaris Belanda, Marco van Basten.
“Apakah saya punya solusi? Tidak, saya tidak punya. Hentikan sepak bola profesional di Belanda. Hentikan. Ya, saya serius, sebab ini terus terjadi,” ujar Van Basten dikutip Algemeen Dagblad dari Ziggo.
“Ini adalah perbuatan yang disengaja. Orang melakukan ini dengan sengaja. Mereka punya tujuan,” kata eks pemain AC Milan tersebut.
Malam Ajax bertambah gelap. Tak lama setelah kerusuhan di Johan Cruiff Arena, manajemen Ajax mendepak Sven Mislintat dari posisi Direktur Sepak Bola.
Awal musim 2023-2024 memang tak berjalan menyenangkan buat tim beralias De Godenzonen (Anak-anak Dewa).
Ajax asuhan Maurice Steijn baru menang sekali dalam empat laga Eredivisie 2023-2024.
https://bola.kompas.com/read/2023/09/25/18000098/ajax-vs-feyenoord-rusuh-van-basten-minta-liga-belanda-dihentikan