Respons Menpora soal Persija-PSM Tak Lepas Pemain ke Timnas U23

KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, buka suara soal konflik antara klub dan tim nasional Indonesia terkait pemanggilan pemain. 

Dito Ariotedjo menilai, para pemain seharusnya memprioritaskan Merah Putih apabila mendapat panggilan dari tim nasional. 

"Harapan kita ketika Merah Putih memanggil, seharusnya menjadi prioritas utama," ucap Dito kepada Kompas.com, Jumat (11/8/2023). 

Timnas U23 Indonesia saat ini tengah bersiap untuk bertanding pada Piala AFF U23 2023 di Thailand pada 17-26 Agustus 2023. 

Pelatih timnas U23 Indonesia, Shin Tae-yong, memanggil 23 pemain dan pemusatan latihan sudah berlangsung di Lapangan A, Senayan, Jakarta, pada Kamis (10/8/2023). 

Namun, enam pemain belum bergabung yaitu Alfreandra Dewangga (PSIS), Adi Satryo (PSIS), Kadek Arel (Bali United), Rizky Ridho (Persija), Dzaky Asraf (PSM), dan Beckham Putra (Persib).

Alfreandra Dewangga, Adi Satryo, dan Kadek Arel dipastikan bakal menyusul untuk bergabung bersama timnas U23 Indonesia. 

Akan tetapi, Persija Jakarta dan PSM masih enggan untuk melepas Rizky Ridho dan Dzaky Asraf ke timnas U23 Indonesia. Persib juga berat melepas Beckham Putra.

Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Sumardji, mengaku geram atas sikap Persija Jakarta dan PSM Makassar yang tak melepas pemain ke timnas U23 Indonesia.

Sumardji menyindir Thomas Doll (pelatih Persija) dan Bernardo Tavares (juru taktik PSM).

Ia menilai kedua pelatih asing itu sudah menghasilkan uang di Indonesia, tetapi tidak mau membantu kepentingan tim nasional. 

“Yang perlu saya sampaikan, saya informasikan, untuk kepentingan nasional, hanya dipanggil guna memperrkuat timnas sama pelatihnya ditahan, tak dilepas,” ujarnya.

“Bangsa ini membutuhkan tenaga, pikiran para pemain yang memang dibutuhkan,” tutur dia.

“Akan tetapi, kalau pelatih asing yang ada di negara ini, yang biasa cari makan di negara ini mempersulit, saya kira masyarakat bisa menilai sendiri,” katanya menjelaskan.

Terkait konflik antara Persija, PSM, dan PSSI, Menpora meyakini semua pihak punya cara khusus dalam mengatasi persoalan ini, agar tak berlarut-larut. 

"Saya rasa PSSI dan para klub pasti sudah punya gaya dan cara komunikasi sendiri untuk menyelesaikan persoalan seperti ini," kata Dito Ariotedjo.