Pelatih Vietnam Perhitungkan Thailand soal Persaingan ke Piala Dunia 2026

KOMPAS.com - Persaingan meraih tiket Piala Dunia 2026 dalam region negara Asia Tenggara mulai disinggung oleh beberapa pihak.

Pelatih anyar timnas Vietnam, Philippe Troussier, menilai ada satu lawan yang akan menjadi pesaing terberat dalam merebut tiket Piala Dunia 2026 dari area Asia Tenggara.

Juru racik asal Perancis tersebut memilih Thailand sebagai lawan yang dinilai akan bertarung sengit dengan Vietnam dan menjadi lawan terberat untuk mengamankan tiket Piala Dunia 2026.

Dalam hal ini, Troussier tidak mengungkit nama Indonesia sebagai lawan yang diperhitungkan untuk masuk dalam perburuan. Penilaian pelatih Vietnam tersebut bukannya tanpa dasar dan alasan.

Indonesia akan memulai perjuangan meraih tiket menuju Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko melalui babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Sementara itu, Vietnam dan Thailand bersama dengan Malaysia akan memulai perjuangan dari babak kedua kualifikasi.

"Sepak bola Vietnam membutuhkan terobosan untuk mencapai Asia," ujar Troussier kepada media lokal Thetao247, dilansir dari BolaSport.

"Kami adalah juara bertahan Asia Tenggara, tetapi juga harus menerima berbagi posisi ini dengan Thailand," katanya.

Suksesor dari pelatih timnas Vietnam sebelumnya, Park Hang-seo, itu menyebutkan bahwa jalur dari Vietnam untuk melangkah ke Piala Dunia 2026 tidak akan mudah.

Namun, dia merasa optimistis dengan adanya penambahan kuota peserta Piala Dunia 2026. Asia akan mengirimkan delapan wakilnya dari total 48 tim yang berlaga.

"Saya senang menetapkan tujuan meskipun tidak tahu apakah itu bisa dicapai. Namun, kami membutuhkan arahan dan itu adalah untuk mengikuti Piala Dunia 2026," tuturnya.

Adapun Indonesia akan memulai laga babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada bulan Oktober mendatang, dengan menjalani dua laga berformat kandang-tandang.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di BolaSport.com dengan judul "Bukan Timnas Indonesia, Pelatih Vietnam Sebut Thailand Saingan Terberat Menuju Piala Dunia 2026", ditulis oleh Arif Setiawan/Mochamad Hary Prasetya (BolaSport.com).