Menpora Jelaskan Kendala Akses Parkir JIS, Opsi Venue Piala Dunia U17

KOMPAS.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, merespons terkait kendala yang ada di Jakarta International Stadium (JIS).

Jakarta International Stadium dikabarkan bakal menjadi opsi tempat penyelenggaraan event Piala Dunia U17 2023.

JIS muncul sebagai opsi setelah muncul isu bentrok jadwal Piala Dunia U17 dengan konser Coldplay yang bakal mentas di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 15 November 2023.

FIFA sejatinya belum memberikan kepastian terkait tanggal resmi Piala Dunia U17. Namun, menurut PSSI, turnamen itu bakal digelar pada 10 November-2 Desember 2023.

Dito Ariotedjo mengakui bahwa JIS tengah menjadi bahan perbincangan setelah diisukan menjadi venue Piala Dunia U17 2023.

Akan tetapi, Dito Ariotedjo menjelaskan, pihaknya tak hanya fokus pada pembenahan di JIS, tetapi juga di 22 stadion Indonesia lainnya.

“Jadi, terkait JIS, ini lagi ramai polemiknya, banyak pihak yang berbeda pendapat,” kata Dito dalam sesi konferensi pers usai event LPS Haf Marathon 2023 di Istora Senayan, Minggu (2/7/2023).

“Namun, prinsipnya terkait stadion, itu tidak hanya JIS saja. Ada 22 stadion Indonesia yang akan kita fokuskan, kita lihat dan nilai apa yang perlu diperbaiki, renovasi, dan disempurnakan,” tutur dia.

“Hal ini kenapa kita bisa melihat stadion ini sebenarnya multifunction, tidak hanya untuk bola, tetapi atletik,” ucapnya.

Pria berumur 32 tahun itu juga menginginkan agar 22 stadion di Indonesia bisa dipergunakan untuk menjalani event nasional dan internasional.

“Jadi, kita ingin 22 stadion ini, ke depan, kita pastikan semuanya optimal secara teknis dan spesifikasi harus bisa memenuhi standar dalam menyelenggarakan event nasional dan internasional,” tutur dia.

“Baik itu standar dari federasi atletik internasional, federasi sepak bola internasional, dan lainnya, khusus JIS memang kita akui stadion yang sangat baik,” ujarnya lagi.

JIS diakui merupakan stadion yang baik di Indonesia. Namun, Dito mengatakan bahwa ada sejumlah hal yang diperbaiki, khusunya akses parkir.

“JIS kita akui adalah stadion yang sangat baik, kita kalau masuk stadion saja serasa sudah seperti di Eropa,” katanya.

“Namun, memang, kita harus berani mengakui ada beberapa catatan yang disempurnakan dalam rangka menyelenggarakan event internasional,” tutur dia.

“Contohnya akses parkir. Akses parkir itu bukan parkir untuk yang tamu sebenarnya. Tapi, akses bagi pemain itu ada kendala sedikit untuk bus tidak bisa masuk,” katanya.

Politisi partai Golkar itu mengatakan, Jakarta International Stadium memang dibangun dengan mementingkan transportasi umum.

“Terkait parkir tamu dan kendaraan memang konsep JIS itu mau mengedepankan transportasi umum. Jadi, itu sementara sambil mendorong stasiun dan KRL cepat selesai,” tuturnya.

“Mungkin dialokasikan jika ada acara besar di sana memakai shuttle bus atau parkir diseberangnya.”