Jokowi Minta Erick Thohir Lobi FIFA agar Indonesia Tak Kena Sanksi

KOMPAS.com – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, bakal mengutus Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, untuk bertemu dengan FIFA.

Jokowi menyampaikan hal tersebut saat bertemu dengan pemain timnas U20 Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (1/4/2023).

“Mungkin dalam bulan-bulan ini saya harapkan Ketum PSSI, Erick Thohir, bisa terbang lagi ke Zurich untuk bertemu FIFA untuk menyampaikan hal yang saya sampaikan,” tutur Jokowi kepada awak media.

Joko Widodo mengatakan bahwa dirinya menginginkan agar Erick Thohir dapat memberikan peta transformasi sepak bola Indonesia kepada FIFA.

“Kemarin saya menerima surat dari Presiden FIFA Gianni Infantino dan saya sudah memerintahkan Ketum PSSI untuk menyiapkan blue print,” tutur dia.

“Menyiapkan peta jalan transformasi sepak bola Indonesia untuk segera disampaikan kepada FIFA,” kata Presiden Jokowi.

Selain itu, Jokowi menginginkan Erick Thohir melobi FIFA agar Indonesia tak mendapatkan sanksi usai batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

“Untuk terus berkomunikasi dengan FIFA agar kita (Indonesia) tidak diberikan sanksi,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Adapun Indonesia memang berpotensi mendapatkan hukuman dari FIFA usai status sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023 dicabut.

Kemungkinan Indonesia menerima sanksi tercantum dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh FIFA.

“Potensi sanksi terrhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya,” demikian pernyataan FIFA pada Rabu (29/3/2023) malam WIB.

Terkini, FIFA tengah mencari tuan rumah baru setelah Indonesia dibatalkan menjadi penyelenggara Piala Dunia U20 2023.

Argentina telah resmi mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023 menggantikan Indonesia pada Jumat (31/3/2023).

Kepastian Argentina mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah tertulis di situs resmi federasi mereka.

“Setelah FIFA memutuskan pembatalan Piala Dunia U20 2023 di Indonesia, AFA menyampaikan hari ini (Kamis) pagi pencalonan formal untuk menggantikan tuan rumah turnamen muda paling penting di dunia,” demikian bunyi pernyataan Federasi Sepak Bola Argentina (AFA).