Pelatih Persis Solo Puji Kualitas Ferdinand Sinaga yang Tampil Impresif

Persis mengakhiri pertandingan melawan tuan rumah secara dramatis dengan skor akhir 2-3.  Gol kemenangan dicetak Alexis Messidoro pada menit ke-90+8.

Namun bukan nama pemain asal Brasil itu yang mendapat sanjungan Pelatih Persis Solo, Leonardo Medinan. Justru pemain senior, Ferdinand Sinaga, yang dipuji.

Meski tak mencetak gol, ia menilai pemain yang mendapat julukan The Dragon itu tampil cukup impresif dalam merepotkan barisan pertahanan Madura United.

Tak hanya itu, berkat agresivitas yang ditunjukkan di lini serang, ia membuka ruang bagi rekan setimnya mencetak gol.

“Ferdinand (Sinaga) bermain bagus dan hari ini dia dalam performa yang apik. Terkait dengan performa hari ini bukan soal nama atau gaya bermain tapi soal strategi,” ujar pelatih asal Meksiko.

Seperti diketahui sosok Ferdinand Sinaga merupakan striker yang komplet. Ia bisa bermain sebagai target man maupun melebar untuk menyisir sisi lapangan.

Hal itulah yang memudahkan Leonardo Medina mencari alternatif strategi ketika tim dalam situasi deadlock.

Ia menegaskan bahwa pemilihan pemain murni karena kebutuhan strategi tim termasuk memasang Ferdinand Sinaga.

“Jadi pemain yang dipilih ini bukan soal kebobolan atau gaya bermain tapi terkait strategi yang diinginkan pelatih,” imbuhnya.

Selama Liga 1 2022-2023, Ferdinand Sinaga masih menjadi andalan di lini serang Persis Solo. Padahal sudah 34 tahun.

Ia sudah 17 kali main dan telah memberikan kontribusi satu gol serta satu assist.

Melihat penampilan tim yang bermain solid, Leonardo Medina meminta semua pihak untuk tidak membanding-bandingkan pemainnya.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan meraih poin penuh di kandang Madura United tak lepas dari kerja keras tim.

“Kami menang melawan Madura (United) tim yang sangat bagus. Kami bermain secara kolektif jadi stop membandingkan satu pemain dengan pemain lain,” ungkap mantan asisten pelatih Johor Darul Takzim.

“Semua pemain profesional dan mereka bekerja keras, yang paling penting strategi kami inginkan bisa menuntut pemain bermain di level yang sama,” pungkasnya.