SURABAYA, KOMPAS.com - Tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu ikut membekas pada tim Persebaya Surabaya. Mereka turut menjadi saksi tragedi yang menewaskan 133 korban jiwa dan 622 orang luka-luka itu.
Pelatih Aji Santoso mengungkapkan bahwa tim sudah beranjak dari rasa trauma.
Akan tetapi, rangkaian peristiwa yang terjadi terhadap tim di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, masih tidak bisa dilupakan sehingga berpotensi mengganggu psikis pemain.
Untuk itu, ia inisiatif memberikan program latihan yang variatif sebagai terapi terapi untuk pemain.
''Setiap latihan selalu ada fun games. Biar semua pemain happy dan menikmati latihan,'' tutur pelatih berlisensi AFC Pro.
Selain itu, Aji Santoso juga memperkecil kesempatan pemain untuk mengingat tragedi Kanjuruhan. Hal itu dengan cara tetap melaksanakan latihan dan kegiatan rutin tim meskipun Liga 1 2022-2023 memasuki masa jeda sampai akhir November 2022 mendatang.
Dengan demikian, fokus pemain bisa teralihkan dengan kegiatan positif bersama tim, sambil mempersiapkan diri untuk menjadi tim yang lebih baik saat kompetisi kembali dimulai nanti.
"Tetap latihan terus tidak ada libur, liburnya hanya Sabtu Minggu, tetapi kalau Senin-Jumat tetap latihan," kata pelatih berusia 52 tahun tersebut.
"Nanti selama latihan ini ada uji coba dengan tim lokal, ada beberapa tim Liga 3 yang siap mengajak uji coba, tetapi belum saat ini," katanya lagi.
Sejauh ini, terapi yang dilakukan Aji Santoso cukup efektif memperbaiki psikis pemain sehingga ia merasa tidak perlu bantuan pihak ahli kesehatan mental.
"Memang shock. Namun, pelan-pelan sudah bisa pulih dan normal,'' ungkapnya.
Kesehatan mental seluruh pemain dalam pantauan dokter tim secara intensif. Pemain juga diimbau untuk tidak segan berkomunikasi jika merasa memerlukan pendampingan.
https://bola.kompas.com/read/2022/10/19/21000028/aji-santoso-terapi-mandiri-pemainnya-untuk-hilangkan-trauma-tragedi-kanjuruhan