Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tragedi Kanjuruhan: Urgensi Stadion Berstandar FIFA di Indonesia

KOMPAS.com – Tak bisa dimungkiri tragedi Kanjuruhan sangat menyimpan duka mendalam bagi sepak bola Indonesia.

Sepak bola Indonesia berduka. Duel bertajuk derbi Jatim yang mempertemukan Arema FC vs  Persebaya pada 1 Oktober 2022 silam memakan korban jiwa.

Berdasarkan laporan terakhir, insiden di Stadion Kanjuruhan menyebabkan 131 orang meninggal dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Salah satu poin yang disorot dalam insiden Kanjuruhan adalah stadion yang belum memenuhi standar keamanan FIFA.

Misalnya, di Stadion Kanjuruhan kursi yang dipakai untuk para penonton belum ada ketersediaan tempat duduk tunggal alias single seat. Tempat duduk tunggal merupakan salah satu poin spesifik dalam aspek keselamatan penyelenggaraan laga sepak bola.

Menurut laporan dari Kompas.id, dari 18 klub peserta Liga 1, hanya delapan stadion yang mempunyai kursi tunggal secara penuh.

Delapan stadion itu adalah Stadion I Wayan Dipta di Bali yang menjadi markas Bali United, Wibawa Mukti di Bekasi, Jawa Barat (Bhayangkara FC), Gelora Bung Tomo di Surabaya (Persebaya), Gelora Bandung Lautan Api di Bandung, Jawa Barat (Persib).

Lalu, Stadion Patriot di Bekasi (Persija Jakarta), Stadion Pakansari di Bogor, Jawa Barat (Persikabo 1973 dan RANS Nusantara), Manahan di Solo, Jawa Tengah (Persis Solo), dan Jatidiri di Semarang, Jawa Tengah (PSIS Semarang).

Penerapan stadion berkursi tunggal sejatinya sangat krusial dalam menjalankan satu pertandingan sepak bola.

Sebab, sebagaimana Pasal 26 mengenai tiket pertandingan dalam Bab V soal Tindakan Struktural dan Teknis dalam Regulasi Keamanan dan Keselamatan FIFA, ketersediaan kursi tunggal sangat penting untuk memastikan penerapan nomor tempat duduk pada setiap tiket yang dijual.

Pasalnya, single seat atau kursi tunggal dapat berguna untuk mencegah masuknya penonton tanpa tiket. Dengan begitu, kemungkinan adanya over capacity di dalam stadion bisa terhindarkan.

Nah, jika berkaca pada Stadion Kanjuruhan, venue laga Arema FC vs Persebaya Surabaya itu belum mempunyai single seat. Hal itu membuat penonton dapat duduk sembarangan.

Dalam penetapan tersangka kepada Panpel laga di tragedi Kanjuruhan pun diakui ada kelalaian terkait masalah kapasitas, sehingga menyebabkan penumpukan penonton.

Jalur evakuasi

Permasalahan lainnya adalah soal jalur evakuasi. Di Indonesia, belum ada stadion yang memberikan keterangan mengenai arah jika terjadi keadaan mencekam.

Jika melihat stadion-stadion di Indonesia, tak ada pintu yang memadai bagi penonton untuk keluar-masuk.

Lalu, sangat diperlukan juga sistem kunci otomatis di pintu stadion yang dapat terbuka menjelang pertandingan berakhir.

Atau setidaknya, disediakan penggunaan kunci sentral yang bisa dibuka penonton secara mudah.

Selain itu, bangunan pintu dianjurkan tidak terlalu kuat. Itu berguna agar penonton mampu mendobrak atau merobohkan saat ada keadaan darurat.

Masalahnya, di Indonesia kebanyakan pintu masih digembok saat laga dimulai dan baru dibuka jelang laga berakhir.

Dengan demikian, sangat sulit bagi penonton untuk keluar jika terjadi hal-hal yang darurat dan berisiko.

Seperti di Stadion Kanjuruhan misalnya, suporter disebut kesulitan keluar lantaran pintu tertutup rapat. Mereka pun harus berdesak-desakkan untuk menghindari situasi darurat penembakan gas air mata dari aparat kepolisian.

Oleh karena itu, jelas ada urgensi atau kebutuhan mendesak perbaikan stadion di Indonesia guna mengikuti standar FIFA. Hingga saat ini, Kompas.com sudah mencoba bertanya soal kepastian berapa stadion di Indonesia yang sudah memenuhi standar keamanan FIFA.

Kompas.com sudah mencoba menghubungi Direktur Utama Operasional LIB, Sudjarno, untuk mengetahui angka pasti stadion di Indonesia dengan standar FIFA.

Sudjarno mengatakan bahwa data terkait stadion berstandar keamanan FIFA ada di PSSI.

“Izin penentuan standar stadion oleh Federasi. Jadi, datanya ada di PSSI,” demikian keterangan Sudjarno kepada Kompas.com.

Lalu, Kompas.com juga sudah menghubungi Sekjen PSSI, Yunus Nusi, dan Media Officer PSSI, Bandung Saputra. Namun, belum ada balasan dari keduanya.

https://bola.kompas.com/read/2022/10/07/10000068/tragedi-kanjuruhan-urgensi-stadion-berstandar-fifa-di-indonesia

Terkini Lainnya

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Motivasi 'Tolak Kalah' dari Bobotoh

Persib Tatap Championship Series, Motivasi "Tolak Kalah" dari Bobotoh

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke