Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Luis Milla Sesalkan Tragedi Kanjuruhan: Ini Bukan Wujud Asli Indonesia

KOMPAS.com - Pelatih Persib Bandung, Luis Milla, terkejut dan menyesal atas terjadinya tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Liga 1 2022-2023 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya. 

Duel Arema FC vs Persebaya yang dijuluki derbi Jawa Timur berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Arema kalah 2-3 dari Persebaya. Hasil tersebut menodai rekor Arema yang untuk pertama kalinya takluk dari sang rival di markas setelah 23 tahun. 

Setelah pertandingan berakhir, sejumlah suporter Arema masuk ke lapangan meski hal itu dilarang dalam aturan Liga 1. 

Saat penonton semakin banyak di lapangan, polisi lalu menembakkan gas air mata untuk mengurai massa. Akibatnya, penonton yang berada di tribune panik dan mencari pintu keluar.

Namun, ada penumpukan di pintu keluar sehingga terjadi desak-desakan dan menimbulkan korban jiwa. Sejauh ini tercatat 125 orang meninggal akibat tragedi Kanjuruhan. 

Pelatih Persib, Luis Milla, pun terpukul dengan kejadian ini. Dia mengatakan bahwa tragedi Kanjuruhan sangat menyakiti hatinya. 

"Ada info tentang provokasi dari penggemar, kelebihan kapasitas, intervensi polisi. Penyelidikan telah dibuka, tetapi citra yang ditinggalkan sangat menyakiti saya karena ini bukan wujud asli Indonesia," ucapnya, dikutip dari AS.  

"Saya sangat terkejut dengan yang terjadi dan sangat menyesal karena saya begitu mencintai negara ini. Faktanya, saya kembali karena mereka memperlakukan saya dengan baik saat saya menjadi pelatih (timnas Indonesia)," ucap Luis Milla. 

"Tidak ada pembenaran yang mungkin untuk menjelaskan apa yang telah terjadi. Sepertinya ada fan yang meninggal di ruang ganti Arema, melarikan diri dari gas air mata polisi. Saya sudah membacanya," tutur mantan pemain Real Madrid ini. 

Luis Milla mengatakan bahwa akibat tragedi ini, orang-orang tak bersalah harus menanggung perilaku buruk orang lain. 

"Sungguh mengerikan apa yang telah terjadi. Ada kekhawatiran besar. Saya mengenal negara ini dengan baik karena ini adalah periode kedua saya di sini dan orang-orangnya ramah serta penuh kasih sayang," kata Luis Milla. 

"Anda hidup dengan baik, tetapi di dunia sepak bola ada sekelompok penggemar muda yang lepas kendali dan berbaur dengan para fan dan mengambil kesempatan untuk berkelahi," kata Luis Milla yang juga eks pelatih timnas Indonesia. 

"Orang-orang baik yang melakukan tindakan benar, membayar konsekuensi dari perbuatan buruk orang lain," ucap Luis Milla melanjutkan. 

Luis Milla pun berharap hasil investigasi bisa membantu menemukan solusi agar tragedi yang merenggut ratusan nyama ini tidak terjadi lagi. 

"Saya mengenal 5 pemain Arema dan saya belum berbicara dengan mereka setelah apa yang terjadi. Mereka orang baik dan diberkati. Sangat penting untuk menemukan solusi agar hal ini tidak terjadi lagi," kata Luis Milla. 

https://bola.kompas.com/read/2022/10/03/17400028/luis-milla-sesalkan-tragedi-kanjuruhan--ini-bukan-wujud-asli-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke