KOMPAS.com - Manuel Francisco dos Santos atau yang lebih dikenal dengan nama Mane Garrincha menjadi sosok fenomenal di balik kesuksesan timnas Brasil pada Piala Dunia 1962 Chile.
Aksi Mane Garrincha di lapangan hijau menjadi simbol keindahan sepak bola Brasil ketika itu. Kehebatannya adalah sumber kebahagiaan bagi Negeri Samba.
Bahkan, dengan kehebatannya, Garrincha seolah mampu menghipnotis pendukung lawan. Hal ini terbukti ketika ia diselamatkan oleh petisi rakyat Chile pada Piala Dunia 1962.
Pada Piala Dunia 1962, Brasil datang ke Chile sebagai juara bertahan. Mereka kembali diperkuat oleh para pahlawan yang sebelumnya berhasil mempersembahkan gelar juara dunia pertama kepada rakyat Brasil pada edisi 1958 di Swedia.
Garrincha menjadi salah satu sosok di antara para pahlawan timnas Brasil tersebut. Selain itu, ada juga nama-nama besar seperti Pele, Vava, Zito, hingga rekan setim Garrincha di klub Botafogo, Mario Zagallo.
Brasil dengan skuad yang tak jauh berbeda mampu tampil menjanjikan pada laga pembuka fase grup Piala Dunia 1962.
Mereka sukses mengalahkan Meksiko dengan skor 2-0 berkat sepasang gol dari Mario Zagallo dan Pele.
Setelah itu, Brasil mendapat cobaan berat ketika melakoni laga kedua fase grup kontra Cekoslowakia.
Garrincha dkk ketika itu ditahan imbang 0-0 dan harus kehilangan sang bintang, Pele, yang mengalami cedera.
Pele tak bisa tampil pada sisa laga di Piala Dunia 1962 akibat cedera tersebut.
Kehilangan sosok Pele tak memengaruhi mentalitas juara Brasil yang kemudian mampu menutup perjuangan di fase grup dengan kemenangan comeback atas Spanyol.
Brasil mengakhiri perlawanan Spanyol dengan skor 2-1 berkat sepasang gol yang dibukukan oleh Amarildo.
Kemenangan tersebut membuat Brasil lolos ke perempat final Piala Dunia 1962 sebagai juara grup. Mereka didampingi oleh Cekoslowakia yang finis di peringkat kedua.
Di perempat final, Garrincha mulai menunjukkan sinarnya. Dia dua kali membobol gawang Inggris untuk membantu Brasil menang 3-1 dan lolos ke semifinal.
Hasil laga kontra Inggris seolah menegaskan bahwa Brasil tak perlu gundah atau khawatir ketika kehilangan Pele. Sebab, malaikat telah turun dalam rupa Garrincha!
Terbukti, setelah itu, Garrincha kembali mencetak dua gol pada semifinal Piala Dunia 1962 kontra tuan rumah Chile.
Garrincha membuat kubu tuan rumah terdiam. Lalu, Brasil sukses menambah keunggulan hingga memastikan kemenangan 4-2 atas tim tuan rumah.
Brasil kemudian lolos ke final Piala Dunia 1962. Namun, lagi-lagi mereka harus kehilangan pemain penting. Kali ini, Garrincha yang harus keluar dari skuad.
Garrincha tak bisa bermain di partai puncak karena mendapat kartu merah kala melawan Chile.
Petisi Rakyat Chile untuk Garrincha
Kehilangan Garrincha menjadi suatu ancaman bagi timnas Brasil. Terlebih lagi, mereka harus melawan Cekoslowakia di final Piala Dunia 1962.
Namun, sebuah kejadian langka terjadi menjelang final Piala Dunia 1962, Brasil vs Cekoslowakia.
Rakyat Chile bersama sang Presiden, Jorge Alessandri, membuat petisi untuk mengizinkan Garrincha tetap bermain di partai puncak.
Di laman resmi FIFA tertulis bahwa rakyat Chile rela membuat petisi tersebut karena tergila-gila dengan permainan Garrincha.
Mereka tak peduli dengan fakta yang terjadi pada laga sebelumnya, ketika Garrincha menjadi aktor utama di balik kekalahan timnas Chile.
Petisi dari rakyat dan Presiden Chile menjadi tiket emas bagi Garrincha.
Garrincha, Si Malaikat Berkaki Bengkok, bisa menari di final berkat rakyat dan Presiden Chile yang tergila-gila.
Bersama Garrincha, Brasil sukses memenangi partai puncak kontra Cekoslowakia dengan skor 3-1.
Garrincha tidak mencetak gol di final, tetapi kehebatannya tetap bersinar sepanjang turnamen.
Surat kabar Chile, El Mercurio, menggambarkan kehebatan Garrincha lewat sebuah pertanyaan, "Garrincha, Anda berasal dari planet mana?".
https://bola.kompas.com/read/2022/09/11/11071708/70-hari-jelang-piala-dunia-2022-kala-petisi-rakyat-chile-gugurkan-kartu-merah