Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

83 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Adi Dassler, Kit-man yang Bawa Jerman Juara

KOMPAS.com – Keberhasilan Jerman menjuarai World Cup atau Piala Dunia 1954 tak terlepas dari kecerdikan sang kit-man Der Panzer, Adi Dassler, sosok yang menelurkan sebuah brand olahraga ternama, Adidas.

Perjalanan Jerman, yang dulu bernama Jerman Barat, untuk menjadi juara di Piala Dunia 1954 penuh dengan keajaiban.

Betapa tidak? Jerman Barat masuk ke dalam pesta akbar sepak bola Piala Dunia 1954 dengan status underdog.

Status underdog itu disandang sebab Piala Dunia 1954 menjadi kali pertama, Jerman Barat berpartisipasi di World Cup, usai keanggotaan mereka dipulihkan oleh FIFA pada 1950.

Jerman Barat sebelumnya sempat ambil bagian di Piala Dunia 1934 dan 1938. Namun, usai perang dunia II, Jerman Barat dilarang FIFA tampil di Piala Dunia 1950.

Kembali ke Piala Dunia 1954, Jerman Barat tergabung di Grup B bersama dengan Hongaria, Turkiye, dan Korea Selatan.

Format Piala Dunia 1954 berbeda dengan sekarang. Kala itu, dalam satu grup menempatkan masing-masing dua tim unggulan dan non-unggulan.

Jadi, dua tim unggulan tidak akan saling adu kekuatan. Mereka hanya akan bersua tim-tim non-unggulan.

Nah, Jerman Barat dan Korea Selatan adalah tim non-unggulan, sedangkan Hongaria dan Turkiye adalah unggulan.

Dengan demikian, Jerman Barat harus menghadapi kenyataan bahwa mereka harus melawan Hongaria dan Turkiye.

Rintangan pertama yang dihadapi Jerman Barat adalah Turkiye. Der Panzer butuh sebuah keajaiban untuk menang atas Turkiye.

“Kami mengharapkan keajaiban!,” tulis Kicker dilansir dari situs resmi federasi sepak bola Jerman.

Namun, Jerman Barat nyatanya tak bisa menahan ketangguhan Hongaria. Der Panzer dipaksa bertekuk lutut via skor mencolok 3-8.

Jerman Barat selanjutnya menghadapi Turkiye dalam babak play-off guna memperebutkan satu tiket ke fase gugur Piala Dunia 1954.

Tak disangka, Jerman Barat kembali menang atas Turkiye. Der Panzer membuat Turkiye hancur lebur dengan skor telak 7-2.

Memasuki babak perempat final, Jerman Barat menghadapi Yugoslavia. Laga ini dimainkan dalam kondisi hujan.

Dalam kondisi demikian diperlukan sosok yang bisa memahami dengan baik sepatu buat para pemain.

Sosok itu bagi timnas Jerman Barat tak lain adalah Adi Dassler. Ia dengan tepat memberikan perlengkapan yang dibutuhkan oleh Der Panzer.

Oleh karena itu, Jerman Barat berhasil mengalahkan Yugoslavia dengan skor 2-0 dan memastikan diri melaju ke babak semifinal Piala Dunia 1954.

Sama seperti babak perempat final, pertandingan semifinal Jerman Barat melawan Austria juga dimainkan dalam kondisi hujan.

Setidaknya terdapat 40.000 penggemar Jerman Barat yang hadir dalam semifinal Piala Dunia 1954. Itu membuat laga Der Panzer kontra Austria berjalan meriah.

Jerman Barat berhasil unggul 1-0 seusai Hans Schaefer mencetak gol pada menit ke-32.

Namun, rumput basah terbukti menjadi masalah bagi Jerman Barat dan Austria dalam pertandingan semifinal Piala Dunia 1954.

Masalah itu nyatanya bisa terpecahkan di kubu Jerman Barat setelah sang kit-man Adi Dassler, yang merupakan pendiri brand Adidas, menemukan solusi terbaik.

Solusi itu adalah menambahkan stud alias pul yang lebih panjang ke setiap sepatu pemain Jerman Barat, sehingga memberikan daya cengkeram tambahan di rumput basah.

Performa Jerman Barat langsung meningkat. Der Panzer dapat memenangi pertandingan atas Austria dengan skor 6-1 dan mereka berhak melaju ke final Piala Dunia untuk kali pertama sepanjang sejarah.

Pelatih Jerman Barat, Sepp Herberger, memuji penampilan anak asuhnya saat bertanding melawan Austria.

“Saya tidak percaya tim Jerman pernah tampil sebaik itu,” ujar Herberger selepas pertandingan.

Jerman Barat sudah ditunggu favorit juara, Hongaria di partai final. Ya, timnas Hongaria sangat diunggulkan untuk memenangi pertandingan melawan Der Panzer.

Betapa tidak? Hongaria merupakan tim yang memiliki rekor apik. Mereka belum pernah mengalami kekalahan dalam empat tahun terakhir sebelum melawan Jerman Barat.

Namun, Jerman Barat mendapatkan keuntungan yakni, hujan kembali membasahi rumput Stadion Wankdorf, di Bern, Swiss.

Disebut keuntungan karena timnas Jerman Barat kala itu selalu tampil lebih baik saat laga dimainkan dalam kondisi hujan.

Kondisi itu membuat sepatu “racikan” Adi Dassler sangat dibutuhkan. Ia pun memberikan sebuah sepatu yang lebih ringan kepada pemain timnas Jerman Barat.

Sepatu yang lebih ringan membuat pemain timnas Jerman Barat bisa bergerak lebih cepat di lapangan basah.

Walaupun demikian, Jerman Barat harus tertinggal 0-2 lebih dulu dari Hongaria seusai Ferenc Puskas dan Zoltan Czibor mencatatkan namanya di papan skor.

Akan tetapi, Jerman Barat tetap tenang. Der Panzer bahkan secara mengejutkan dapat membalikkan keadaan menjadi 3-2 seusai mencetak tiga gol tambahan melalui Max Morlock (10’) dan Helmut Rahn (18’, 84’).

Dengan demikian, Jerman Barat dipastikan menjadi juara World Cup 1954. Itu merupakan kali pertama Der Panzer mengangkat trofi Piala Dunia.

Adapun keberhasilan Jerman menaklukkan Hongaria tersebut juga kerap disebut sebagai Keajaiban Bern. Sebab, tak ada yang mengira Der Panzer bisa mengalahkan raksasa sepak bola dunia saat itu, Hongaria.

https://bola.kompas.com/read/2022/08/29/11030868/83-hari-jelang-piala-dunia-2022-adi-dassler-kit-man-yang-bawa-jerman-juara

Terkini Lainnya

Legenda Australia Puji Timnas Indonesia dan Erick Thohir

Legenda Australia Puji Timnas Indonesia dan Erick Thohir

Timnas Indonesia
Menuju LPS Monas Half Marathon 2024, Run The City Jakarta Diramaikan 1.000 Pelari

Menuju LPS Monas Half Marathon 2024, Run The City Jakarta Diramaikan 1.000 Pelari

Sports
Argentina Vs Peru: Tim Tango Kehilangan Messi, Hukuman untuk Scaloni

Argentina Vs Peru: Tim Tango Kehilangan Messi, Hukuman untuk Scaloni

Internasional
Hasil Kolombia Vs Kosta Rika: Gol Luis Diaz, Assist James, Cafeteros Pesta

Hasil Kolombia Vs Kosta Rika: Gol Luis Diaz, Assist James, Cafeteros Pesta

Internasional
Link Live Streaming Paraguay Vs Brasil, Kickoff 08.00 WIB

Link Live Streaming Paraguay Vs Brasil, Kickoff 08.00 WIB

Internasional
LPS Monas Half Marathon Jadi Persiapan Odekta Naibaho Menuju PON 2024

LPS Monas Half Marathon Jadi Persiapan Odekta Naibaho Menuju PON 2024

Sports
Persebaya Resmikan Perekrutan Mohammed Rashid dan Francisco Rivera

Persebaya Resmikan Perekrutan Mohammed Rashid dan Francisco Rivera

Liga Indonesia
Jelang 16 Besar Euro 2024, Lamine Yamal Lulus Ujian Sekolah

Jelang 16 Besar Euro 2024, Lamine Yamal Lulus Ujian Sekolah

Internasional
Jadwal 16 Besar Euro 2024: Swiss Vs Italia, Jerman Vs Denmark

Jadwal 16 Besar Euro 2024: Swiss Vs Italia, Jerman Vs Denmark

Internasional
Italia, Memori Berlin, dan Sebuah Problem Bernama 'Prima Punta'

Italia, Memori Berlin, dan Sebuah Problem Bernama "Prima Punta"

Internasional
Laporan dari Jerman: Pengalaman Unik Nonton Euro 2024 di Tepi Sungai

Laporan dari Jerman: Pengalaman Unik Nonton Euro 2024 di Tepi Sungai

Internasional
Kejuaraan Asia Junior 2024, Indonesia Ingin Lanjutkan Tren Kemenangan

Kejuaraan Asia Junior 2024, Indonesia Ingin Lanjutkan Tren Kemenangan

Badminton
Paul Munster Punya Misi Khusus pada Anniversary Game ke-97 Persebaya

Paul Munster Punya Misi Khusus pada Anniversary Game ke-97 Persebaya

Liga Indonesia
Jalankan Perintah Presiden, Kemenpora Bentuk Tim Layanan Kepemudaan

Jalankan Perintah Presiden, Kemenpora Bentuk Tim Layanan Kepemudaan

Sports
Jelang Lawan Denmark, Jerman Kembali Diperkuat Bek Andalannya

Jelang Lawan Denmark, Jerman Kembali Diperkuat Bek Andalannya

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke