Meski RANS Buang-buang Kesempatan, Rahmad Darmawan Tidak Kecewa

KOMPAS.com – RANS Nusantara FC membuang kesempatan untuk lolos dari babak penyisihan Grup B Piala Presiden 2022. RANS Nusantara FC kalah 0-3 dari Borneo FC pada laga terakhir grup di Stadion Segiri Samarinda, Selasa (28/6/2022) sore.

Kekalahan itu mengubur peluang RANS Nusantara FC untuk merebut peringkat kedua dari Barito Putera.

RANS Nusantara hanya mengoleksi lima poin, sedangkan Barito Putera memiliki enam poin. Borneo FC lolos sebagai juara Grup B Piala Presiden 2022 dengan total 10 poin.

Padahal, RANS Nusantara FC hanya perlu hasil seri melawan Borneo FC.

Walau poin RANS akan sama dengan Barito Putera, Ady Setiawan dkk unggul dari segi agresivitas gol, sehingga bisa lolos ke babak 8 besar.

Setidaknya, pelatih RANS Nusantara FC, Rahmad Darmawan, mengaku tidak kecewa dengan raihan tersebut.

Ia malah bangga karena tim telah tampil menyerang sejak awal laga serta berjuang maksimal.

“Kami bisa main draw dan dua-duanya lolos (RANS dan Borneo). Satu jadi juara grup, satunya lagi runner up. Namun, kami ingin dapatkan tiket itu dengan fight dan usaha keras dari pemain,” kata pelatih yang biasa disapa RD.

“Babak kedua kami coba ubah formasi dari tiga bek jadi dua bek. Tujuan saya biar bisa lebih ofensif. Memang beberapa situasi sukses, tetapi lawan melakukan pressing ketat dan bagus,” imbuhnya.

Sebenarnya, laga  berjalan sengit dengan kedua tim saling mengimbangi pada babak pertama. Gawang RANS Nusantara FC dikawal Wawan Hendrawan baru dijebol sebanyak tiga kali setelah turun minum.

Rahmad Darmawan menilai Borneo FC juga tidak ingin bermain aman pada pertandingan ini.

Tuntutan bermain di depan pendukung sendiri membuat tim besutan Milomir Seslija itu juga terus keluar menyerang mencari gol dan memenangkan pertandingan.

Tiga gol yang bersarang bakal jadi evaluasinya selepas pulang dari Samarinda.

Ia menilai konsentrasi pemain harus lebih baik supaya tidak mudah kebobolan di kompetisi yang akan datang.

“Evaluasi saya dari total kemasukan lima gol, tiga dari penalti, satu dari tendangan bebas, dan satu dari cserangan balik,” kata pelatih berusia 55 tahun tersebut.

"Saya ingin pemain lebih sabar dan fokus menghadapi lawan dengan kecepatan bermain di daerah sendiri."

“Ini hal yang bagus untuk kami dan bagaimana kami harus melalui turnamen ini sebagai pembelajaran menuju kompetisi akan datang,” pungkasnya.