Legenda AC Milan dan Real Madrid ini menilai, Manchester City tak memiliki mental yang kuat untuk kompetisi elite seperti Liga Champions. Perlu waktu yang sangat lama agar Man City bisa seperti Real Madrid.
Los Blancos, julukan Real Madrid, menang secara dramatis dalam pertandingan di Santiago Bernabeu, Kamis (5/5/2022).
Bagaimana tidak, pasukan Carlo Ancelotti harus menunggu hingga menit ke-90 untuk mencetak dua gol dan akhirnya lolos ke final.
Ya, Real Madrid sejatinya sudah dalam posisi kritis bahkan pintu final sudah tertutup. Sebab, Man City unggul 1-0 berkat gol Riyad Mahrez pada menit ke-73.
Gol Mahrez itu membuat Man City sudah unggul 5-3 secara agregat setelah mereka menang 4-3 dalam leg pertama di Stadion Etihad, Manchester, tengah pekan lalu.
Namun, Real Madrid tak menyerah. Saat waktu menunjukkan menit ke-90, Rodrygo mencetak gol sehingga skor imbang 1-1. Man City masih di atas angin karena tiket final masih di genggaman.
Namun semenit berselang, Rodrygo kembali mengoyak jala Man City. Sungguh comeback yang luar biasa, karena gol itu membuat Real Madrid unggul 2-1 dan skor menjadi imbang 5-5 secara agregat.
Alhasil, pertandingan berlanjut ke extra time. Dalam babak perpanjangan waktu ini, Real Madrid membuktikan kelasnya sebagai raksasa Liga Champions.
Peraih 13 gelar trofi kuping besar tersebut menambah satu gol lewat eksekusi penalti Karim Benzema pada menit ke-95. Real Madrid unggul 3-1 dan bertahan hingga laga usai.
Benzema dkk merebut tiket final dari genggaman Man City. Los Blancos akan bertemu Liverpool dalam partai puncak di Stade de France, Paris pada 28 Mei 2022.
Drama ini mengundang reaksi banyak kalangan. Semua terbelalak dan nyaris tak percaya Real Madrid bisa keluar dari lubang jarum.
Seedorf termasuk orang yang terkejut. Tetapi mantan bintang Ajax Amsterdam ini melihat Real Madrid memiliki mental yang kuat untuk membalikkan situasi, seperti yang terjadi ketika melawan Paris Saint-Germain pada babak 16 besar dan Chelsea pada perempat final.
"Manchester City, seperti Paris Saint-Germain, tidak memiliki mentalitas," ujar eks pemain timnas Belanda ini.
"Mentalitas Real Madrid bukan sesuatu yang diciptakan dalam satu atau dua atau bahkan 10 tahun. Ini tentang datang ke klub di mana anda adalah bagian dari sesuatu yang jauh lebih besar dari diri anda sendiri."
Dia mengangkat trofi itu bersama Ajax, AC Milan dan Real Madrid.
Satu-satunya pemain yang berpotensi menyamai rekor Seedorf adalah Thiago Alcantara.
Pemain asal Spanyol ini sudah pernah juara bersama Barcelona (2010-11) dan Bayern Muenchen (2019-2020).
Kini, Thiago Alcantara di ambang rekor Seedorf karena dia membawa Liverpool menembus final Liga Champions 2021-22.
Andai Liverpool juara, Thiago Alcantara sejajar dengan Seedorf yang dua kali juara bersama AC Milan (2002-03, 2006-07), dua kali bersama Real Madrid (1997-98, 1999-2000) dan Ajax (1994-95).
https://bola.kompas.com/read/2022/05/05/21184618/man-city-tak-punya-mental-seperti-real-madrid-di-pentas-liga-champions