Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ironi Marko Simic di Persija, Dulu Dipuja Kini Jadi Musuh

KOMPAS.com - Hubungan Marko Simic dan Persija Jakarta berakhir tak bahagia.

Ia memutuskan kontrak secara sepihak karena tim tidak memberikan hak-haknya selama satu tahun.

Marco Simic juga merasa manajemen melakukan tindakan diskriminasi dengan membangkucadangkannya pada pengujung kompetisi Liga 1 2021-2022.

Dengan alasan menuntut keadilan, Marko Simic mengancam akan membawa kasus sengketa ini ke FIFA.

Ia sangat yakin bisa menang karena merasa tim berjuluk Macan Kemayoran sudah melanggar kesepakatan kontrak kerja sama.

Di sisi lain, Persija Jakarta membantah semua tuduhannya. Melalui rilis resminya klub menegaskan tidak pernah menahan haknya.

Mereka mengungkapkan kekecewaan yang dirasakan adalah masalah salah paham dalam memahami isi kontrak yang disepakati.

Namun Persija menegaskan akan mempertahankan diri. Mereka pun siap jika pemain asal Kroasia tersebut tidak mau menyelesaikan sengketa ini dengan jalan kekeluargaan.

Akhir kisah kebersamaannya dengan Persija menjadi ironi. Sebab keduanya sempat menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan tapi kini justru berseteru dan saling tuduh.

Marko Simic bergabung dengan Persija pada Desember 2017 dalam bursa transfer Liga 1 2018.

Saat itu ia didatangkan bersama dengan Riko Simanjuntak dan Jaimerson Xavier yang menjadi pemain pondasi pilihan pelatih Stefano Cugurra.

Sebelum bergabung dengan Persija, ia sudah mencicipi sepak bola Asia Tenggara bersama dengan klub Liga Super Malaysia Negeri Sembilan dan Melaka United.

Laga debutnya bersama Persija di Piala Presiden langsung menjadi fenomena. Ia mempersembahkan gelar juara Piala Presiden 2018.

Penyerang kelahiran 23 Januari 1988 itu menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol yang mengantarkan Persija menang 3-0 atas Bali United di laga final.

Selain itu, ia juga menyabet dua gelar individu pada turnamen itu yakni top skor dengan 11 gol dan Pemain Terbaik.

Fenomenanya berlanjut dengan membawa Persija juara Liga 1 2018. Ia mencatatkan 30 penampilan dengan 18 gol dan 2 assist.

Kebahagiaan Marko Simic semakin lengkap karena berhasil membuat sejarah baru di Piala AFC 2018.

Ia mencetak dua kali hattrick dan mencetak sekali quattrick di Piala AFC 2018.

Rekor tersebut dibuat setelah mencetak tiga gol ke gawang Tampines Rovers (4-1) dan memborong empat gol kemenangan ke gawang JDT di fase Grup H (4-0).

Musim 2019 ia juga membantu Persija menjadi juara Piala Indonesia 2019.

Pada tahun yang sama, mantan pemain Timnas Kroasia tersebut juga menyabet gelar top skor Liga 12019 dengan 28 gol meskipun Persija finis di posisi ke-10.

Setelah musim 2019, kebahagiaannya bersama Persija mulai memudar. Diawali dengan pandemi yang menyebabkan liga 1 2020 vakum, masalah terus datang merusak keharmonisannya.

Meskipun dihadapkan banyak tantangan ia masih sempat mempersembahkan gelar juara Piala Menpora 2021. Itupun penampilannya sudah mendulang banyak kritik.

Pada turnamen pramusim tersebut, Marko Simic hanya mencetak dua gol dalam tujuh pertandingan dari fase grup sampai final leg pertama.

Memasuki Liga 1 2021-2022, hubungan keduanya semakin tidak kondusif. Selain ketajamannya yang mulai menurun, performa Persija yang tidak konsisten membuatnya semakin tertekan.

Puncaknya pada pekan ke-29 ia tidak lagi dipasang. Selama tujuh pertandingan tersisa hanya menjadi penonton di bangku cadangan.

Usai kompetisi, Marko Simic membongkar seluruh masalahnya dengan Persija.

Ia merasa tak tahan dan memutuskan untuk mengakhiri perjalanannya setelah 4,5 tahun bersama Macan Kemayoran dengan 98 gol dan empat trofi ketika berseragam Persija.

https://bola.kompas.com/read/2022/04/29/09000058/ironi-marko-simic-di-persija-dulu-dipuja-kini-jadi-musuh

Terkini Lainnya

Inggris Vs Bosnia-Herzegovina: Pemanasan Euro, Southgate Ingin Kombinasi Pemain

Inggris Vs Bosnia-Herzegovina: Pemanasan Euro, Southgate Ingin Kombinasi Pemain

Internasional
Rachmat Irianto Juara di Persib: Luruhkan Stigma Negatif, Tanpa Bayang-bayang Ayah

Rachmat Irianto Juara di Persib: Luruhkan Stigma Negatif, Tanpa Bayang-bayang Ayah

Liga Indonesia
Biang Kekalahan Fajar/Rian di Final Singapore Open 2024

Biang Kekalahan Fajar/Rian di Final Singapore Open 2024

Badminton
Kalah dari Selangor FC, Persija Runner-up Pramusim Premium Sports

Kalah dari Selangor FC, Persija Runner-up Pramusim Premium Sports

Liga Lain
Jay Idzes Bawa Venezia Promosi ke Serie A Usai Singkirkan Cremonese

Jay Idzes Bawa Venezia Promosi ke Serie A Usai Singkirkan Cremonese

Liga Italia
Marselino: Pemain Timnas Indonesia Tidak Tegang, Siap Lawan Irak

Marselino: Pemain Timnas Indonesia Tidak Tegang, Siap Lawan Irak

Timnas Indonesia
Jawaban Tegas Ketum PSSI soal Polemik Elkan Baggott di Timnas Indonesia

Jawaban Tegas Ketum PSSI soal Polemik Elkan Baggott di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
STY Jelaskan Alasan Pemanggilan Malik Risaldi ke Timnas Indonesia

STY Jelaskan Alasan Pemanggilan Malik Risaldi ke Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Perubahan Besar Timnas Indonesia Usai Cetak Sejarah di Piala Asia U23

Perubahan Besar Timnas Indonesia Usai Cetak Sejarah di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Rekap Final Singapore Open 2024: Fajar/Rian Runner-up dan Tanpa Gelar, Kemunduran dari Dua Turnamen Sebelum Ini

Rekap Final Singapore Open 2024: Fajar/Rian Runner-up dan Tanpa Gelar, Kemunduran dari Dua Turnamen Sebelum Ini

Badminton
STY Ungkap Alasan Mengacak Nomor Punggung Timnas Indonesia

STY Ungkap Alasan Mengacak Nomor Punggung Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Kata STY dan Marselino Soal Kurangnya 'Chemistry' Timnas Indonesia Saat Menghadapi Tanzania

Kata STY dan Marselino Soal Kurangnya "Chemistry" Timnas Indonesia Saat Menghadapi Tanzania

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Italia 2024, Bagnaia Sang Pebalap Tuan Rumah Berjaya!

Hasil MotoGP Italia 2024, Bagnaia Sang Pebalap Tuan Rumah Berjaya!

Motogp
Jadwal Timnas Indonesia Setelah Melawan Tanzania

Jadwal Timnas Indonesia Setelah Melawan Tanzania

Timnas Indonesia
Hasil Singapore Open 2024, Fajar/Rian Runner-up Usai Kalah dari Wakil China

Hasil Singapore Open 2024, Fajar/Rian Runner-up Usai Kalah dari Wakil China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke