PSG Vs Marseille, Mengenal Julukan Baru Messi “Mister Kaviar”

KOMPAS.com - Lionel Messi disemati julukan baru oleh media Perancis, Le Parisien. Jangan kaget jika Messi sekarang sering disebut sebagai “Mister Kaviar”.

Jelang duel akbar le classique antara PSG vs Marseille pada pekan ke-32 Liga Perancis 2021-2022 di Stadion Parc des Princes, Senin (18/4/2022) dini hari WIB, Lionel Messi disemati dengan julukan baru.

Media Perancis yang berbasis di Kota Paris, Le Parisien, menyebut sang penyerang andalan Paris Saint-Germain (PSG) dengan “Mister Kaviar”.

Kenapa Messi bisa dilabeli dengan julukan “Mister Kaviar"?

Kaviar yang secara harfiah bermakna telur ikan tampak bukanlah kata terbaik untuk mendeskripsikan kepiawaian Messi di lapangan hijau.

Namun, di Perancis, kaviar tak cuma sering dipakai dalam dunia kuliner, tapi juga jamak dibicarakan dalam sepak bola.

Penikmat sepak bola dan jurnalis Perancis sering menyebut assist sebagai kaviar.

Kaviar dikenal publik Perancis sebagai makanan yang nikmat disantap. Karena itu, operan manis yang tinggal santap menjadi masuk akal disebut sebagai kaviar.

Nah, bersama PSG musim ini Messi muncul sebagai mesin assist. Tak heran jika kemudian Le Parisien menyemati Messi dengan julukan baru “Mister Kaviar”.

Lionel Messi tercatat telah mengemas 13 assist. Ia berada di tangga kedua produsen “kaviar” terbanyak di Ligue 1, kompetisi kasta teratas Liga Perancis, musim 2021-2022.

Koleksi assist Messi di Ligue 1 musim ini hanya kalah banyak dari rekan setimnya, Kylian Mbappe (14 assist).

Laga Clermont vs PSG di Stade Gabriel Montpied pekan lalu jadi panggung lain Messi untuk memamerkan kebisaannya mencatat assist.

Dalam laga yang dimenangi PSG dengan skor telak 6-1 itu, Messi mengemas hattrick assist.

Terhitung sudah dua kali Messi musim ini mencetak hattrick assist. Tiga assist sekaligus dalam satu laga Liga Perancis pertama ditorehkan Messi dalam duel melawan Saint-Etienne pada November 2021 silam.

Di usia yang sudah tidak lagi muda, persisnya 34 tahun, Messi disebut mengubah gaya.

Ia disebut bukan lagi berperan sebagai pelahap, tapi lebih menjadi penyedia “kaviar” yang siap disantap.

“Dia (Messi) mengubah gaya main karena tak memiliki lagi pergerakan seperti 10 tahun lalu,” ujar eks rekan setim Messi di Barcelona yang juga merupakan eks pilar PSG, Ludovic Giuly.

“Dia menyesuaikan dengan Kylian (Mbappe) yang melaju 2000 kilometer per jam dan merupakan pemain kunci PSG.”

“Kecerdasannya berkata ‘Mungkin saya tak bisa mencetak 30 gol, namun jika mampu membuat 15 atau 20 assist, itu bagus juga’. Meskipun saya tahu dia ingin tampil lebih menentukan,” ujar Giuly seperti dilansir Paris Fans dari Le Parisien.