Pujian Fabio Capello kepada Karim Benzema, Disamakan dengan Di Stefano

KOMPAS.com - Pelatih legendaris asal Italia, Fabio Capello, memberikan pujian tertinggi kepada bomber Real Madrid, Karim Benzema, seusai trigol penyerang asal Perancis tersebut pada laga Chelsea vs Real Madrid, Kamis (7/4/2022) dini hari WIB.

Karim Benzema mencetak hat-trick dalam 46 menit pertama laga Chelsea vs Real Madrid di Stamford Bridge tersebut.

Dua gol pertamanya datang lewat sundulan-sundulan brilian pada babak pertama.

Gol penentu hat-tricknya datang hanya satu menit setelah turun minum setelah memanfaatkan blunder kiper Edouard Mendy dan bek Antono Ruediger.

Tiga gol Benzema ke gawang Chelsea tersebut menandai hat-trick keempatnya selama berlaga di Liga Champions.

Tak hanya gol-golnya, Benzema juga membuat 40 operan sukses dari 45 usaha. Jumlah tersebut adalah yang tertinggi kedua dari pemain tengah/depan Real Madrid setelah Luka Modric (46 operan sukses).

Kepiawaian Benzema pada laga melawan Chelsea pun mengundang pujian tertinggi dari pelatih asal Italia, Fabio Capello.

Ia bahkan membandingkan penyerang berusia 34 tahun tersebut dengan striker legendaris Real Madrid, Alfredo Di Stefano.

"Benzema adalah center forward yang sangat serba guna, seperti Di Stefano, yang mungkin tak berarti apa-apa bagi anak muda sekarang," ujar Capello.

"Namun, hal itu berbicara banyak bagi mereka yang tahu sepak bola."

"Ia berpartisipasi di dalam manuver, mencetak gol-gol penting dan seorang pemimpin di lapangan."

"Benzema adalah pemain terbaik Ancelotti."

Di Stefano merupakan penyerang Real Madrid pada 1953-1964 yang banyak dianggap sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa kubu Los Blancos.

Penyerang kelahiran Buenos Aires, Argentina, tersebut turut membawa Real Madrid ke delapan gelar Liga Spanyol dan lima gelar Piala Champions beruntun pada tahun 1950-an.

Capello menambahkan, skema bermain Carlo Ancelotti di Real Madrid pun mengeluarkan permainan terbaik dari sang bomber.

"Sebagai tambahan, Real Madrid sangat rapi dengan pertahanan kuat," lanjut Capello.

"Tak mudah untuk menjaganya dan ia punya kemampuan untuk bermain dalam transisi dan merusak pertahanan lawan."

Kemampuan Ancelotti ini pun membuat bek legendaris AC Milan dan timnas Italia yang juga anak didik Capello, Alessandro Costacurta, memuji kompatriotnya tersebut.

"Carlo selalu bisa beradaptasi dengan pemain mana pun yang ia punya," ujarnya.

"Kendati Carlo selalu punya tim-tim hebat, ia tak pernah berhenti melihat laga sebagai seorang pemain."

"Banyak pembicaraan soal Guardiola dan Klopp tetapi Ancelotti berada di level tersebut walau mungkin tak mendapat pengakuan serupa."

"Mungkin kita harus lebih banyak berbicara soal Ancelottismo"