Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PSG Era Nasser Al-Khelaifi: Perjudian Rp 22 Triliun, Megatransfer Messi, dan Nihil Trofi Liga Champions

Terkini, PSG harus terhenti pada babak 16 besar Liga Champions 2021-2022 setelah disingkirkan Real Madrid.

Les Parisiens kalah 2-3 secara agregat dari Real Madrid. Pada laga leg pertama, kubu Paris mampu menang 1-0 lebih dulu di Parc des Princes.

Akan tetapi, kisah yang sama tak mampu diukir oleh Les Parisiens pada laga leg kedua di Santiago Bernabeu, Kamis (10/3/2022).

PSG dikalahkan oleh Real Madrid 3-1.  Karim Benzema menjadi mimpi buruk tim tamu dengan mencetak hattrick ke gawang Gianluigi Donnarumma.

Kekalahan kian menyakitkan karena pasukan Maurico Pochettino sebetulnya sempat unggul 2-0 atas Los Blancos.

Adapun masing-masing gol PSG pada laga leg pertama dan kedua dibukukan oleh Kylian Mbappe.

Perjudian Rp 22 Triliun Nasser Al-Khelaifi yang Gagal

PSG sejatinya begitu berambisi untuk berprestasi di kancah Liga Champions.

Terlebih lagi, semenjak klub itu diakuisisi konglomerat asal Qatar, Nasser Al-Khelaifi, pada 2011.

Akuisisi tersebut menjadikan PSG sebagai salah satu klub dengan kekuatan finansial terbesar di dunia.

Demi membesarkan PSG, Al-Khelaifi rela menggelontorkan banyak dana demi mendatangkan nama-nama bintang ke Parc des Princes dan untuk prestasi di Eropa.

Dilansir dari Football Transfers, pengeluaran PSG untuk tranfser pemain sejak Al-Khelaifi mengambil alih klub hingga musim 2020-2021 mencapai 1,3 miliar euro atau sekitar Rp 20 triliun.

Pada transfer musim ini, PSG mengeluarkan dana sebesar 90 juta euro sebagaimana catatan Transfermarkt.

Artinya, sejak era Al-Khelaifi hingga sampai saat ini, Les Parisiens telah menggelontorkan dana transfer sebesar 1,39 miliar euro atau mencapai Rp 22 triliun.

Sayangnya, perjudian tersebut belum mampu mewujudkan ambisi PSG.

Memang, PSG telah memenangi rentetan trofi domestik.

Bahkan, Les Parisiens sekarang telah mengoleksi sembilan trofi juara Ligue 1, terbanyak kedua bersama Marseille setelah Saint-Etienne (10 trofi).

Akan tetapi, PSG belum sekali pun berhasil mengangkat trofi Liga Champions.

Prestasi terbaik mereka di UCL adalah menjadi runner-up pada edisi 2019-2020.

Zlatan Ibrahimovic, Edinson Cavani, Kylian Mbappe, dan Neymar adalah beberapa megatransfer yang dapat diwujudkan, tetapi belum mampu mempersembahkan trofi UCL untuk PSG.

Neymar adalah rekrutan termahal PSG sekaligus di dunia. Penyerang asal Brasil itu direkrut dari Barcelona pada musim panas 2017.

Mahar transfer Neymar mencapai 222 juta euro atau sekitar Rp 3,5 triliun dan belum terpecahkan sampai sekarang.

Sementara itu, Mbappe ditebus Les Parisiens dari AS Monaco senilai 180 juta euro atau sekitar Rp 2,8 triliun pada musim panas 2018 setelah sempat dipinjam lebih dulu.

Satu yang paling menyita perhatian adalah megatransfer Lionel Messi pada musim panas 2021.

Memang, Messi tak direkrut dengan biaya alias gratis karena kontraknya habis bersama Barca.

Kendati demikian, ini tetap transfer besar mengingat kesuksesan Messi selama bertahun-tahun bersama Blaugrana.

Di sisi lain, Les Parisiens juga harus rela merogoh kocek dalam untuk menggaji Messi yang dikabarkan L'Equipe mencapai 40 juta euro (Rp 675 miliar) per tahun.

Nilai tersebut menjadikan peraih tujuh kali Ballon d'Or itu sebagai pemain dengan gaji tertinggi di PSG.

Sebuah trio mematikan pun lahir, yakni MNM atau Messi, Neymar, Mbappe yang membuat lini depan PSG tampak menakutkan dan menjadi salah satu kandidat kuat juara UCL musim ini.

Namun, lagi-lagi megatransfer belum menjadi jawaban bagi Les Parisiens.

Bahkan, seorang Messi masih kesulitan untuk menemukan bentuk permainan terbaik bersama klub barunya.

La Pulga juga seperti hilang saat melawan Real Madrid di Santigao Bernabeu.

Dilansir dari Sofa Score, Messi melakukan 96 sentuhan bola dengan hanya melepaskan dua tendangan yang tidak tepat sasaran.

https://bola.kompas.com/read/2022/03/11/05100028/psg-era-nasser-al-khelaifi-perjudian-rp-22-triliun-megatransfer-messi-dan-nihil

Terkini Lainnya

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke