Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa yang Terjadi Saat Kali Terakhir LaLiga Berjalan Tanpa Messi?

Bagi para penikmat Liga Spanyol, hal ini tentu menjadi kabar baik. Namun, di samping itu, mereka harus menerima kenyataan yang terbilang mengejutkan.

Sebab, sosok megabintang yang mulai merumput di Liga Spanyol sejak musim 2004-2005, Lionel Messi, telah pergi dari Barcelona.

Lionel Messi hijrah ke Ligue 1, kasta Liga Perancis, dan bergabung dengan klub raksasa Ibu Kota, Paris Saint-Germain (PSG).

Artinya, LaLiga kini harus kehilangan salah satu ikon sepak bola yang telah menarik banyak penggemar dalam belasan tahun terakhir.

Lalu, untuk kali pertama sejak 17 tahun silam, pergelaran Liga Spanyol akan berjalan tanpa kehadiran Lionel Messi.

Situasi ini kemudian membangkitkan memori di masa lalu, ketika kali terakhir LaLiga berjalan tanpa kehadiran Messi, yakni pada musim 2003-2004.

Marca menulis, pada musim 2003-2004, Lionel Messi belum mendapat kesempatan tampil bersama skuad utama Blaugrana, julukan Barcelona.

Sementara itu, skuad utama Barcelona masih memiliki tim fenomenal dengan sederet pemain kenamaan seperti Carles Puyol, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, hingga Ronaldinho.

Kendati memiliki sejumlah bintang, Barcelona bukanlah tim yang mendominasi LaLiga musim 2003-2004.

Di bawah asuhan Frank Rijkaard, Barcelona ketika itu kalah dari Valencia dalam persaingan Liga Spanyol.

Barcelona finis di peringkat kedua dengan koleksi 72 poin dari 38 laga. Mereka tertinggal lima angka dari Valencia yang keluar sebagai juara setelah menduduki posisi pertama.

Di bawah Valencia dan Barcelona juga terdapat beberapa tim yang bersaing ketat yaitu Deportivo La Coruna (71 poin) dan Real Madrid (70 poin).

Selain menjadi juara Liga Spanyol, Valencia yang ketika itu ditukangi oleh Rafael Benitez juga berhasil menjuarai Piala UEFA (kini bernama Liga Europa).

Hal tersebut melengkapi pencapaian spektakuler Valencia pada musim 2003-2004.

Akan tetapi, Valencia setelah itu tidak pernah lagi menjuarai Liga Spanyol.

Di sisi lain, Barcelona yang mulai mempromosikan Lionel Messi ke skuad utama pada musim 2004-2005, berhasil mendominasi LaLiga dan bersaing sengit dengan sang rival, Real Madrid.

Dominasi antara Barcelona dan Real Madrid kemudian diwarnai dengan hadirnya dua megabintang di masing-masing kubu, yakni Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

LaLiga pun sukses menarik perhatian banyak pencinta sepak bola berkat kehadiran kedua megabintang tersebut.

Namun, Messi dan Ronaldo kini sudah tidak lagi merumput di Liga Spanyol.

Ronaldo yang bergabung dengan Real Madrid pada Juli 2009, hijrah ke Liga Italia dan berlabuh ke Juventus pada 2018.

Sementara itu, seperti yang diketahui, Lionel Messi baru saja bergabung dengan PSG setelah 17 tahun tampil di Liga Spanyol.

Apakah kepergian Messi akan membuat Liga Spanyol berjalan lebih sengit seperti situasi yang terjadi pada 17 tahun silam?

Hal tersebut bisa saja terjadi dan Lionel Messi pun berpikir demikian.

Menurut Messi, Barcelona dan Real Madrid yang selama ini terlihat dominan akan merasa kesulitan, paling tidak dalam beberapa musim ke depan, hingga kedua tim mulai stabil kembali.

"Pada akhirnya, yang terpenting dalam suatu liga adalah tim. Masih ada Barcelona dan Real Madrid, dan ada juga Sevilla, Valencia, dan Atletico, yang merupakan klub besar," kata Messi dalam wawancara bersama El Pais, dikutip dari Diario AS.

"Klub-klub itu selalu ada meskipun para pemain pergi. LaLiga masih merupakan kompetisi besar dan penting," ujar Messi.

"Pemain lain telah pergi dan keberjalanan klub terus berlanjut. Mereka terus eksis dan berkompetisi," tutur Messi menjelaskan.

"Ini akan sulit bagi Real Madrid dan Barcelona, tetapi dalam beberapa tahun mereka akan menjadi stabil. Mereka akan kembali menjadi klub hebat di persepakbolaan Spanyol," tutur pemain berjulukan La Pulga tersebut.

https://bola.kompas.com/read/2021/08/13/19400068/apa-yang-terjadi-saat-kali-terakhir-laliga-berjalan-tanpa-messi-

Terkini Lainnya

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke