Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Patrice Evra Ungkap "Dosa" Terbesar Juventus

Patrice Evra yang pernah membela Juventus pada periode 2014-2017, menyebut kesalahan terbesar mantan timnya itu adalah ketika memecat Massimiliano Allegri.

Juventus resmi memberhentikan Allegri pada Juni 2019. Dia turun jabatan seusai menjadi juru taktik Bianconeri sejak 2019.

Selama memimpin Juventus, Allegri telah mempersembahkan lima gelar Serie A, empat Copa Italia, dan dua Piala Super Italia untuk tim asal Kota Turin itu.

Pria asal Italia tersebut juga hampir membawa Juventus menjuarai Liga Champions andai tidak kalah dalam dua kesempatan final.

Adapun Allegri berhasil membawa Bianconeri ke dua final UCL melawan Barcelona (2015) dan Real Madrid (2017).

Berbagai sumber melaporkan kegagalan Allegri dalam membawa Juve di pentas Eropa disinyalir sebagi salah satu faktor dia dipecat.

Mantan pelatih AC Milan itu juga dikabarkan memiliki hubungan yang kurang baik dengan Presiden Juventus, Andrea Agnelli.

Alhasil, dirinya dipecat dari kursi kepelatihan Juve. Bianconeri kemudian menunjuk Maurizio Sarri pada musim 2019-2020.

Kendati Sarri berhasil membawa Juve juara Liga Italia, performa Cristiano Ronaldo dkk banyak diklaim tidak lebih baik.

Terlebih lagi, Bianconeri di bawah Sarri hanya menjuarai Serie A dengan selisih satu poin dari Inter Milan.

Bianconeri juga kembali apes di Liga Champions dengan teringkir di 16 besar pada musim lalu.

Sarri pun dipecat dan Andrea Pirlo diplot Juventus sebagai juru taktik mulai musim ini.

Sayang, di bawah sang legenda Bianconeri juga tampil angin-anginan. Mereka bahkan hampir dipastikan tidak akan juara Serie A kali ini.

Pasalnya, Juve masih bertengger di peringkat keempat dengan 65 poin, selisih 11 poin dari Inter dalam jumlah laga yang sama (32).

Belum lagi, Bianconeri lagi-lagi gugur dari Liga Champions usai dikandaskan Porto di 16 besar.

Atas dari itu lah Evra menegaskan bahwa Juventus telah melakukan kesalahan besar.

"Saya menderita seperti semua penggemar Juventus, mudah untuk membicarakannya ketika Anda bukan Presiden," kata Evra melalui Instragram-nya dikutip dari Football Italia.

"Pendapat saya berasal dari seseorang yang berkeringat darah untuk jersey ini."

"Juventus tidak akan memenangkan Scudetto karena Inter yang bekerja dengan baik dengan mendatangkan beberapa orang eks Juventus."

"Antonio Conte adalah pelatih dari planet lain dan Giuseppe Marotta (Direktur Olahraga Inter) melakukan keajaiban di Juventus dengan membeli pemain hebat."

"Saya berharap Andrea Pirlo baik-baik saja, dia adalah teman yang baik, saya berharap dia bisa bertahan di Juventus selama mungkin."

"Akan tetapi, saya juga harus mengatakan bahwa kesalahan terbesar (Juventus) adalah memecat Allegri," ungkap legenda Manchester United itu.

"Anda mengira dia pria Milan, tapi percayalah, dia mencintai dan masih cinta Juventus," tandasnya.

Setelah dipecat Juventus, Massimiliano Allegri hingga saat ini masih belum melanjutkan kiprah kepelatihannya.

Sementara itu, sejumlah laporan mengabarkan Allegri diminati oleh beberapa klub top Eropa.

Salah satunya adalah Bayern Muenchen yang akan ditinggal Hansi Flick pada musim depan.

https://bola.kompas.com/read/2021/04/25/20400008/patrice-evra-ungkap-dosa-terbesar-juventus

Terkini Lainnya

Inggris Vs Bosnia-Herzegovina: Pemanasan Euro, Southgate Ingin Kombinasi Pemain

Inggris Vs Bosnia-Herzegovina: Pemanasan Euro, Southgate Ingin Kombinasi Pemain

Internasional
Rachmat Irianto Juara di Persib: Luruhkan Stigma Negatif, Tanpa Bayang-bayang Ayah

Rachmat Irianto Juara di Persib: Luruhkan Stigma Negatif, Tanpa Bayang-bayang Ayah

Liga Indonesia
Biang Kekalahan Fajar/Rian di Final Singapore Open 2024

Biang Kekalahan Fajar/Rian di Final Singapore Open 2024

Badminton
Kalah dari Selangor FC, Persija Runner-up Pramusim Premium Sports

Kalah dari Selangor FC, Persija Runner-up Pramusim Premium Sports

Liga Lain
Jay Idzes Bawa Venezia Promosi ke Serie A Usai Singkirkan Cremonese

Jay Idzes Bawa Venezia Promosi ke Serie A Usai Singkirkan Cremonese

Liga Italia
Marselino: Pemain Timnas Indonesia Tidak Tegang, Siap Lawan Irak

Marselino: Pemain Timnas Indonesia Tidak Tegang, Siap Lawan Irak

Timnas Indonesia
Jawaban Tegas Ketum PSSI soal Polemik Elkan Baggott di Timnas Indonesia

Jawaban Tegas Ketum PSSI soal Polemik Elkan Baggott di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
STY Jelaskan Alasan Pemanggilan Malik Risaldi ke Timnas Indonesia

STY Jelaskan Alasan Pemanggilan Malik Risaldi ke Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Perubahan Besar Timnas Indonesia Usai Cetak Sejarah di Piala Asia U23

Perubahan Besar Timnas Indonesia Usai Cetak Sejarah di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Rekap Final Singapore Open 2024: Fajar/Rian Runner-up dan Tanpa Gelar, Kemunduran dari Dua Turnamen Sebelum Ini

Rekap Final Singapore Open 2024: Fajar/Rian Runner-up dan Tanpa Gelar, Kemunduran dari Dua Turnamen Sebelum Ini

Badminton
STY Ungkap Alasan Mengacak Nomor Punggung Timnas Indonesia

STY Ungkap Alasan Mengacak Nomor Punggung Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Kata STY dan Marselino Soal Kurangnya 'Chemistry' Timnas Indonesia Saat Menghadapi Tanzania

Kata STY dan Marselino Soal Kurangnya "Chemistry" Timnas Indonesia Saat Menghadapi Tanzania

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Italia 2024, Bagnaia Sang Pebalap Tuan Rumah Berjaya!

Hasil MotoGP Italia 2024, Bagnaia Sang Pebalap Tuan Rumah Berjaya!

Motogp
Jadwal Timnas Indonesia Setelah Melawan Tanzania

Jadwal Timnas Indonesia Setelah Melawan Tanzania

Timnas Indonesia
Hasil Singapore Open 2024, Fajar/Rian Runner-up Usai Kalah dari Wakil China

Hasil Singapore Open 2024, Fajar/Rian Runner-up Usai Kalah dari Wakil China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke