Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sesuai Siklus, Final Liga Champions Musim Ini Akan Adu Penalti Lagi?

Penulis: Daniel Tangkas Sianturi

KOMPAS.com - Final Liga Champions 2019-2020 akan menyajikan duel Paris Saint-Germain kontra FC Bayern Muenchen di Estadio Da Luz, Lisbon, Senin (24/8/2020) dini hari WIB.

Paris Saint-Germain meluncur ke final Liga Champions setelah menghempaskan RB Leipzig 3-0 di semifinal.

Sehari berselang, Bayern Muenchen menumpas Lyon dengan skor sama.

Pertemuan kedua tim laga pamungkas merupakan duel ideal musim ini.

Jual beli gol bisa saja terjadi dalam laga final nanti. Hal tersebut mengingat baik Les Parisiens dan Die Roten merupakan dua tim paling subur di Liga Champions musim ini.

Neymar dkk menceploskan 25 gol sementara The Bavarians menggelontorkan 42 gol ke gawang lawan-lawannya sejak fase penyisihan grup hingga babak semifinal.

Hasil imbang 2-2 atau 3-3 bisa saja terjadi pada waktu normal.

Bahkan, kedua tim rasanya harus mempersiapkan diri apabila hasil pertandingan ditentukan lewat drama adu penalti.

Kemungkinan adu penalti terjadi pada partai final nanti juga didukung oleh fakta menarik seputar final Liga Champions.

Sejak final musim 2007-2008 muncul siklus, final berakhir dengan adu penalti, lalu tiga musim beruntun seseudahnya juara muncul dalam usai waktu normal berakhir.

Tak percaya?

Pada musim 2007-2008, final Manchester United vs Chelsea berakhir usai tendangan penalti striker The Blues, Nicolas Anelka, mampu digagalkan oleh Edwin Van Der Sar.

Setelahnya, final Barcelona vs Manchester United (2008-2009), Inter Milan vs FC Bayern (2009-2010), dan Barcelona vs Manchester United di Wembley (2010-2011) tuntas dalam 90 menit.

Semusim berselang, final Liga Champions 2011-2012 mempertemukan Chelsea dan FC Bayern diakhiri saat algojo kelima The Blues dalam babak adu penalti, Didier Drogba, sukses membobol gawang Die Roten.

Setelah laga itu, tiga final berikutnya: FC Bayern vs Borussia Dortmud (2012-2013), Real Madrid vs Atletico Madrid (2013-2014), dan Barcelona kontra Juventus (2014-2015) tidak memerlukan babak adu penalti untuk memunculkan sang juara.

Tahun berikutnya, pertemuan Real Madrid dan Atletico pada babak final Liga Champions musim 2015-2016 di Stadion San Siro, Milan, akhirnya dimenangi Real Madrid.

Gelar ke-11 bagi Los Blancos saat itu diraih Sergio Ramos dkk usai menuntaskan perlawanan pasukan Diego Simeone lewat babak tos-tosan.

Setelah itu, Real Madrid sukses mempertahankan gelar dalam dua final beruntun, saat mengalahkan Juventus (2016-2017) dan Liverpool (2017-2018).

Musim lalu (2018-2019), Liverpool sukses merebut gelar keenam di ajang Liga Champions usai mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-0 dalam 90 menit di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid.

Artinya, jika mengacu siklus di atas, final Liga Champions musim 2019-2020 yang mempertemukan Paris Saint-Germain dan Bayern Munich, mestinya baru tuntas setelah adu tendangan penalti.

Hmmm.. Mungkin iya, mungkin tidak!

#RinganJari

https://bola.kompas.com/read/2020/08/23/06300028/sesuai-siklus-final-liga-champions-musim-ini-akan-adu-penalti-lagi-

Terkini Lainnya

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Timnas Indonesia
Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Sports
Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Timnas Indonesia
Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Timnas Indonesia
Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Internasional
Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Badminton
Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Badminton
Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke