Hal tersebut diungkapkan Medhi Benatia, rekan setim Ziyech di tim nasional Maroko.
Benatia mengatakan bahwa dirinya pernah mengajukan nama Ziyech kepada petinggi klub berjuluk Giallorossi tersebut.
Francesco Totti yang saat itu menjabat sebagai direktur klub pun disebut sudah mengusahakan agar Ziyech bisa bergabung ke AS Roma.
Namun, presiden klub, James Pallotta, enggan menindaklanjuti proses transfer karena menganggap harga Ziyech terlalu mahal.
"Saya telah mencoba untuk membuatnya datang ke AS Roma, dan dia akan bersedia bergabung dengan klub ini," kata Benatia kepada La Gazzetta dello Sport, dikutip dari Football Italia.
"Saya berbicara dengan Francesco Totti dan Edin Dzeko, mengatakan kepada mereka bahwa inilah pemain yang mereka inginkan."
"Sebagai direktur, Totti melakukan semua yang dia bisa untuk menyelesaikan kesepakatan, tetapi Pallotta menilai itu (transfer Ziyech) akan mengeluarkan biaya yang berlebihan," tutur mantan bek AS Roma tersebut.
Setelah transfer Ziyech menuju AS Roma gagal terwujud, Chelsea melakukan manuver menjanjikan.
Chelsea menjadi tim yang paling serius memboyong Ziyech dari klub raksasa Liga Belanda, Ajax Amsterdam.
Klub berjuluk The Blues itu kemudian merampungkan proses tranfer Ziyech pada Februari 2020.
Melansir dari The Guardian, Chelsea mendatangkan Ziyech dengan mahar 40 juta euro atau sekitar Rp 594 miliar.
Saat ini, Ziyech sudah beberapa kali bergabung dalam sesi latihan Chelsea.
https://bola.kompas.com/read/2020/08/15/21400038/sebelum-gabung-chelsea-hakim-ziyech-direkomendasikan-ke-as-roma