Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2 Faktor Redupnya Karier Pemain Timnas Muda Indonesia Saat di Level Senior

JAKARTA, KOMPAS.com - Indra Sjafri bicara mengenai fenomena pemain timnas Indonesia usia dini yang dianggap gagal saat mencapai level senior.

Padahal, tak jarang pemain-pemain muda ini menjadi bintang dan tampil mengesankan di kompetisi level kelompok usia.

Namun, ketika lepas dari kelompok usia, banyak yang justru "hilang" tak tahu rimbanya.

Indra Sjafri mengakui fenomena semacam ini sangat lumrah terjadi dan tak hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi di mana pun.

Sebagai mantan pelatih yang banyak bergelut di pengembangan usia dini, Indra menyebut ada dua faktor utama yang mempengaruhi. 

Pertama adalah faktor individu, Direktur Teknik Timnas mengatakan kepribadian berpengaruh besar dalam perjalanan karier seorang pemain.

Hipotesis tersebut sudah dia buktikan melalui riset, baik menggunakan instrumen psikologis maupun pengamatan pribadi.

"Pada era Evan (Dimas) saya memprediksi 20 -30 persen miss. Dari mana? Dari rasio test, hasil psikotes, pengamatan setiap hari, anak ini bakal begini-begini, itu ada perkiraan seperti itu,” kata Indra Sjafri saat webinar Pengembangan Manajemen Suporter Sepak Bola.

Mantan pelatih timnas U23 Indonesia itu menjelaskan banyak faktor yang memengaruhi kepribadian pemain. Sosial dan lingkungan menjadi faktor terbesar.

Pada usia 19-23 tahun adalah masa pencarian jati diri, sehingga lingkungan yang bagus akan membentuk karakter seorang pemain.

"Kan pergulatan batin dan godaan itu tinggi sekali, makanya butuh pendampingan. Atau mereka bisa masuk klub yang benar-benar menjadikan mereka aset dan betul-betul bisa menjaga," tutur pelatih berusia 57 tahun itu.

Faktor kedua adalah kesempatan. Indra Sjafri mengatakan seorang pemain muda membutuhkan kesempatan untuk mengasah diri.

Kesempatan juga dibutuhkan untuk membuktikan diri. Masalahnya, banyak pemain yang tergesa-gesa ingin tampil di level tertinggi.

Sementara itu, level kompetisi profesional tentu berbeda dengan pemain-pemain timnas kelompok usia.

Akhirnya mereka tidak mendapatkan banyak jam terbang karena kalah bersaing.

"Karena kebanyakan anak-anak kita kalau sudah masuk timnas maunya tampil di Liga 1. Padahal investasi terbesar itu bermain (jam terbang), kenapa tidak mau bermain di Liga 2 dulu," ucap mantan pelatih Bali United tersebut.

"Ini yang ikut kami pikirkan, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 penghargaannya jangan terlalu jauh berbeda. Karena memang Liga 1 di samping nama, dari sisi penghasilan juga lebih tinggi," tutur Indra.

Dari kedua faktor tersebut, Indra Sjafri mengatakan faktor pertama mengambil peran paling besar.

https://bola.kompas.com/read/2020/07/28/10000048/2-faktor-redupnya-karier-pemain-timnas-muda-indonesia-saat-di-level-senior

Terkini Lainnya

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke