Presiden Serie A Pertama yang Positif Covid-19 Sindir Lazio dan FIGC

KOMPAS.com - Presiden Brescia, Massimo Cellino, serta putrinya terkonfirmasi terjangkit virus corona. Di saat sama, Cellino mengkritik keinginan presiden Lazio, Claudio Lotito, untuk segera mungkin melanjutkan Serie A.

Massimo Cellino sempat dilaporkan sembuh dari Covid-19 walau ia tak pernah menyadari terjangkit oleh penyakit tersebut.

Stasion televisi Sardegna Uno mengutarakan bahwa Cellino adalah salah satu orang yang dinyatakan negatif saat melakukan tes swab tetapi hasil darah menunjukkan tanda-tanda bahwa virus tersebut telah masuk ke tubuhnya pada titik tertentu.

Massimo Cellino tidak menunjukkan gejala apa-apa sehingga hal ini mengedepankan pentingnya untuk jaga jarak karena pasien penderita Covid-19 bsia tak menyadari bahwa mereka telah terjangkit.

Brescia sendiri telah menutup markas mereka pada akhir Maret setelah dua staff dinyatakan positif.

Brescia terletak di Region Lombardy, episentrum penyebaran pandemi virus corona dengan setengah kematian akibat Covid-19 di Italia berasal di daerah utara tersebut.

Akan tetapi, beberapa jam kemudian, Cellino mengungkapkan kepada La Repubblica bahwa ia masih menderita Covid-19.

"Saya berada di Cagliari beberapa hari terakhir ini setelah mengarantina mandiri di Brescia selama tiga pekan," tutur Cellino.

"Saya ke rumah sakit untuk melakukan tes. Media mempelajari bahwa putri saya terkena virus, tetapi anak saya tidak. Sayalah yang mempunyai virus itu sekarang," ujarnya lagi sembari mengatakan bahwa ia merasakan "letih luar biasa dan ada rasa sakit di tulangnya."

Cellino menjadi presiden klub Serie A pertama yang positif terpapar virus corona.

Oleh karena itu, Cellino beranggapan kuat bahwa Serie A tak perlu dilanjutkan kembali setelah pandemi ini berakhir.

"Absurd sekali berdiskusi apakah kami perlu bermain lagi atau tidak. Sembilan juga orang Italia hidup di bawah garis kemiskinan," tuturnya seperti dikutip dari Football Italia.

Cellino juga mengkritik bantuan langsung tunai 600 euro dari Pemerintah Italia dan keinginan Menteri Pemuda dan Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, agar tim-tim Italia kembali latihan pada 4 Mei 2020.

"Negara harus lebih dekat ke rakyatnya dan cek 600 euro tak akan membantu banyak. Saya malu akan kurangnya sensitivitas Pemerintah ini. Saya serius berpikir untuk mengambil paspor Inggris," tuturnya.

Hal ini juga membuatnya berseberangan pendapat dengan Presiden Claudio Lotito dari Lazio, salah satu pihak paling vokal yang meminta Serie A untuk kembali dimainkan.

Menurutnya, nyawa orang dan empati kepada publik adalah hal terpenting saat ini.

"Rakyat Brescia membela saya, mereka akan tersinggung apabila saya membiarkan tim bermain lagi. Saya tak takut degradasi. Saya akan dengan senang bermain di Serie B, tetapi saya punya respek kepada kota ini," ujarnya.

"Sementara, kita punya Lotito yang bertindak sebagai ahli medis, ahli virus, ilmuwan nuklir, psikologis, astronot. Jika UEFA dan Olimpiade diundur, kenapa dia berpikir Serie A bisa dimainkan lagi bulan depan?" ujarnya.

Cellino mengutarakan bahwa Roma mencoba memberi tekanan kepada FIGC (PSSI-nya Italia). 

"Jika demikian, biarlah mereka mengambil kekuatan dari CONI (Komite Olimpiade Italia)," tuturnya.

FIGC dan CONI memang kerap bersikutan mengenai kelanjutan agenda sepak bola setelah pandemi virus corona berakhir.

CONI menuduh FIGC dan Lega Serie A (penyelenggara kasta tertinggi Liga Italia) "tidak mempunyai rencana jelas, tepat, dan meyakinkan."

"Situasi ini sangat membingungkan, membelah pendapat, dan menjadi sumber debat yang memecah belah. Hal ini tak bisa berakhir bagus," tutur Presiden CONI, Giovanni Malago, seperti dikutip dari Calciomercato.com.

Sementara itu, Cellino mengutarakan kepada Lotito dan Lazio sangat ingin kompetisi kembali bergulir.

"Ada uang hadiah sebesar 180 juta euro bagi tim-tim yang finish di 10 besar klasemen. Bonus-bonus ini telah dimasukkan ke neraca keuangan klub. Kini, jika klub tak berakhir dan Sky tak membayar uang hak siar, apa yang akan terjadi kepada para klub yang telah menghamburkan uang tersebut?" ujarnya.

"Saya meminta FIGC dan CONI untuk bertanggung jawab karena tahun depan akan ada 10 klub yang telah bangkrut di Serie A," lanjutnya.

Ketika Liga Italia ditunda pada pekan ke-26, Brescia menempati posisi 20 klasemen atau paling buncit dengan koleksi 16 poin.