Sinergi PSSI, PT LIB, dan Polri Berantas Mafia Bola di Liga 1 2020

PSSI menggelar rapat koordinasi dengan Polri untuk membahas sistem keamanan kompetisi Liga 1 dan Liga 2.

Rapat tersebut sebagai langkah PSSI yang gencar meningkatkan kualitas kompetisi dan pemain di Indonesia.

Dengan adanya kompetisi yang berkualitas, PSSI berharap bisa menaikkan derajat sepak bola Indonesia terutama dalam memperbaiki peringkat FIFA.

Dilansir dari laman resmi PSSI, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyebut bahwa sinergi PSSI dan Polri akan menjadi kunci dalam suksesnya pembinaan sepak bola secara menyeluruh.

Iwan Bule, sapaan akrab Mochamad Iriawan, menyebut sinergi dengan Polri menciptakan sepak bola yang bersih dari skandal oknum mafia bola.

"Suksesnya Liga 1 dan Liga 2 adalah kerja keras dan sinergi antara PSSI dan Polri, untuk menciptakan kompetisi liga yang aman, dikelola secara profesional, dan bebas mafia bola," kata Iriawan.

PSSI juga menghimbau PT LIB selaku penyelenggara Liga untuk ikut membantu dengan mematuhi arahan Presiden dalam menyelenggarakan kompetisi yang baik.

"Di sini kami meminta bantuan Polri agar PSSI dan PT LIB melaksanakan arahan Presiden Jokowi menyelenggarakan kompetisi sepak bola yang berjalan tepat waktu, serta menarik ditonton," ucap Iriawan.

Dengan dilakukannya kerja sama, Iriawan percaya hal tersebut akan mengikis mafia sepak bola.

Sehingga pada masa depan tak akan ada lagi pengaturan wasit maupun pengaturan skor.

"Alasan lain, karena saya dinilai lebih mudah berkoordinasi dengan pihak keamanan dan kepolisian," ujar Iriawan.

"Saya mempunyai komitmen kuat untuk memajukan sepak bola di Indonesia, serta memiliki jaringan yang cukup luas baik terhadap pemerintah maupun non-pemerintah,"

Rakor PSSI tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat Polri.

Di antaranya Wakil Kepala Badan Intelkam Polri Irjen Pol Suntana, Kepala Biro Pembinaan Operasi Asisten Operasi Kapolri Brigjen Agung Wicaksono, Kepala Satgas Anti Mafia Bola Brigjen Hendro Pandowo, Karo Multimedia Divisi Humas Polri Brigjen H Budi Setiawan, Direktur Intelkam dari 12 provinsi, para Kapolresta se-Polda Metro Jaya, serta manajer Liga 1 dan Liga 2. (Arif Setiawan)