Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lewis Hamilton Ingin Ada Keberagaman di F1

KOMPAS.com - Sudah enam kali gelar juara dunia yang dikoleksi Lewis Hamilton di ajang Formula 1.

Jika mampu menambah dua kali lagi, maka ia akan melewati rekor Michael Schumacher dan menjadi pebalap Formula 1 tersukses sepanjang sejarah.

Namun, selain mengejar rekor juara, ada misi lain yang ternyata sedang dikejar oleh pebalap Inggris yang sudah berusia 35 tahun itu.

Ia ingin agar suatu saat nanti F1 diikuti pebalap dengan beragam ras. Menurut Hamilton, membantu meningkatkan keberagaman di F1 akan menjadi prioritas jangka panjangnya.

F1 memang didominasi ras kulit putih. Sangat jarang ada pebalap dari ras lain yang berpartisipasi.

Hamilton tercatat menjadi pebalap kulit hitam pertama dan satu-satunya di F1. Karena itu, ia bersumpah untuk bekerja bersama dengan FIA untuk membantu memperbaiki situasi tersebut.

Hamilton memang sering angkat bicara mengenai keprihatinannya tentang kurangnya keberagaman dalam kejuaraan balap mobil paling prestisius di dunia itu.

Hal itu tak lepas dari pelecehan rasial yang dialaminya pada masa lalu saat menapaki karier di level junior.

Berbicara tentang keprihatinannya pada seri terakhir musim 2019 di Abu Dhabi, Hamilton mengatakan sudah berupaya berpikir keras untuk memecahkan persoalan yang menjadi konsen pribadinya itu.

Ia pun menemukan permasalahan terletak pada semakin mahalnya biaya untuk ikut pada kejuaraan di level junior.

"Jika Anda melihat Formula 3, itu tidak sama dengan dulu. Formula Renault bukanlah batu loncatan seperti dulu. GP3, GP2 semakin hari semakin mahal," ucap Hamilton, dikutip dari Crash.net.

“Karting semakin mahal, tetapi itu tidak benar-benar perlu. Tetapi sekali lagi, kepentingan bisnis tidak selaras dengan proses pemikiran saya," ucapnya.

Hamilton bukan satu-satunya pebalap ras berwarna yang tampil di F1. Selain dia, ada pula Alexander Albon.

Meski lahir di Inggris, Albon tampil di F1 di bawah kewarganegaraan Thailand, negara asal ibunya.

Ia pebalap kedua dari Thailand yang membalap di F1, sejak Pangeran Bira pada tahun 1954.

Pembalap Red Bull mengatakan ia telah memperhatikan peningkatan minat yang besar pada F1 di Thailand dan berharap kehadirannya di grid akan terus meningkatkan popularitas kejuaraan di Asia.

Seperti Hamilton, Albon juga menyoroti semakin mahalnya biaya untuk ikut pada kejuaraan di level junior.

"Saya pikir ini dimulai cukup awal melalui karting dan hal-hal seperti itu karena sebagian besar dilakukan di Eropa," kata Albon.

"Tentu saja sangat mahal untuk mengirim anak Anda ke Eropa untuk berlomba tetapi di situlah kompetisi. Itulah yang membuat cukup sulit untuk mendapatkan driver dari tempat lain. Anda bahkan tidak melihat ada pengemudi dari Amerika," ucap Albon.

Albon punya mimpi agar suatu saat semakin banyak anak-anak Asia yang bisa berlaga di F1, terutama dari Thailand.

“Di Thailand ada beberapa anak muda yang datang yang terlihat sangat menjanjikan. Semoga kita akan melihat lebih banyak orang Asia," kata dia.

“Saya sudah berada di Thailand sepanjang tahun ketika saya bisa dan setiap kali saya pergi ke sana, jumlahnya semakin besar. Ini benar-benar menarik dan saya ingin ada lebih banyak orang dari Thailand yang terlibat dalam F1," pungkasnya.

https://bola.kompas.com/read/2020/01/09/11000068/lewis-hamilton-ingin-ada-keberagaman-di-f1

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke