Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Calon "Tsubasa dan Hyuga" Timnas Indonesia pada Masa Depan

Captain Tsubasa mengisahkan tentang seorang anak bernama Tsubasa Ozora yang punya tekad kuat menjadi pesepak bola profesional dan membawa negaranya menjuarai Piala Dunia.

Dalam meniti karier untuk mencapai cita-citanya itu, Tsubasa banyak bertemu dengan para pemain berbakat lain yang menjadi rivalnya, salah satunya Kojiro Hyuga.

Hyuga adalah pemain yang menjadi rival Tsubasa saat bertarung di turnamen nasional tingkat SD dan SMP.

Keduanya, bersama dengan beberapa pemain lain, kemudian meniti karier Eropa sampai akhirnya saling bahu membahu menjadi rekan setim di tim nasional Jepang.

Tsubasa dan Hyuga diceritakan memiliki karakter bermain yang jauh berbeda.

Tsubasa adalah seorang pemain kreatif yang menjadi motor serangan bagi timnya, sedangkan Hyuga adalah seorang pemain depan pekerja keras yang memiliki jiwa petarung.

Jika boleh dibandingkan, karakter bermain yang dimiliki oleh Tsubasa dan Hyuga sangat mirip dengan dua pemain remaja masa depan timnas Indonesia yang kini sedang mengikuti program Garuda Select tahap II, yakni Muhammad Rafli Asrul dan Alfriyanto Nico.

Keduanya adalah pencetak gol terbanyak selama berjalannya program Garuda Select II dalam tiga bulan terakhir.

Dalam 10 pertandingan, Rafli dan Nico sama-sama sudah mencetak enam gol.

Sepak terjang Rafli dan Nico sempat dibahas secara khusus oleh Timo Scheunemann, pelatih asal Jerman yang menjadi penerjemah teknis dalam program Garuda Select II.

Timo adalah perantara yang menjadi penyambung lidah dari semua ilmu yang disampaikan dua legenda timnas Inggris, Dennis Wise dan Des Walker, kepada para pemain Garuda Select.

Dalam program Garuda Select, Wise berperan sebagai direktur teknik, sedangkan Walker menjadi pelatih kepala.

Bahkan, Wise dan Walker sampai menjulukinya "Jorginho”, merujuk pada gelandang elegan Brazil di masa lalu.

"No doubt, bakat Rafli besar. Saya sendiri melihat kemiripan cara bermain antara Rafli dan Firman Utina. Namun, sama seperti pemain-pemain lainya, bakat Rafli harus terus diasah karena masih memiliki banyak kekurangan," tutur Timo yang dikutip dari laman programgarudaselect.

"Pemain berkelas dilahirkan sekaligus diciptakan. Bakat alam harus dipoles kalau menginginkan hasil akhir yang memuaskan bak permata," lanjut Timo.

Kendati memiliki skill yang bagus, Timo menyebut Rafli harus menjadi lebih kuat dan berani secara fisik.

Oleh karena itu, selama tiga kali dalam seminggu, ia dan anak-anak lainny mengikuti sesi gym bersama pelatih fisik, Jake Simons.

Selain itu, sebagai pembagi bola, Rafli harus belajar membuat keputusan dengan tepat dan mengeksekusinya dengan precise, di antaranya mengeksekusi umpan yang benar, termasuk bagaimana berlari dengan arah yang benar saat menjemput bola di belakang.

"Harapan kita semua, Rafli dan anak-anak berbakat lainnya yang tergabung dalam program Garuda Select ini terus bersemangat mengasah kemampuan mereka, sehingga pada akhirnya permata tercipta," ucap Timo.

Sementara itu, mengenai Nico, Timo menilai remaja asal Solo itu dipilih tim seleksi Garuda Select karena memiliki potensi.

Tak cuma memiliki skill dan kecepatan, Nico juga dinilai sebagai petarung yang punya mental kuat dan tidak cengeng.

"Saya melihat Nico pemain yang cukup spesial. Ia striker tipe pekerja keras yang punya kecepatan, skill lumayan, dan kekuatan otot. Ini jarang ditemui di Indonesia," ucap Timo.

Seperti halnya Rafli, Timo tak memiliki keraguan mengenai potensi besar yang dimiliki Nico.

Tetapi, seperti para pemain lain, pemain tim U-16 Persija Jakarta itu juga dinilai masih harus berkembang dan banyak belajar.

Di bawah arahan Des Walker, Nico belajar untuk berani berduel dan tidak gampang jatuh dan tidak menunjukkan rasa sakit pada lawan.

Nico juga diminta untuk tidak banyak menggiring bola, tapi cukup melakukan 1-2 sentuhan saja.

Dengan sentuhan pertama, bola dikontrol dengan baik. Dengan demikian, umpan yang diberikan ke rekan setim pada sentuhan berikutnya memiliki kans yang lebih besar untuk sampai ke tujuan dengan baik.

Selain itu, keuntungan dua sentuhan dibandingkan dengan satu sentuhan adalah situasi permainan akan berubah dalam hitungan sepersekian detik, sehingga akan ada opsi lain yang bisa dipilih.

"Kini, semua tergantung Nico. Kalau ia terus bekerja keras di setiap latihan dan mempraktekkan ajaran pelatih, Nico berpeluang menjadi striker tangguh untuk Persija dan Indonesia di masa depan," ucap Timo.

"Stay hungry, Nigol! Teruslah berkembang! Demi Indonesia, jadilah pemain yang disiplin dan tidak cepat puas diri!" pungkas Timo.

Tujuan utama program Garuda Select bukan untuk membentuk sebuah tim, namun untuk menanamkan profesionalisme.

Tujuannyaa agar para pemain bisa berkembang dalam dunia sepak bola profesional, baik di dalam maupun di luar negeri.

Di setiap musim, tim teknis Garuda Select memilih 24 bakat terbaik Indonesia untuk ditempa secara intensif di Eropa, mengejar segala ketinggalan mereka baik dari sisi mental, fisik, teknik, atau pun taktik.

Kriteria pemilihan bakat pun dilakukan berdasarkan penilaian atas potensi mereka untuk berkembang di masa depan, dan bukan berdasarkan kemampuan yang mereka tunjukkan sekarang.

"Meski memiliki kemampuan teknik yang tinggi, pemahaman taktik sepak bola pemain Indonesia sangat tertinggal dan itu akan semakin terlihat dengan meningkatnya jenjang kompetisi yang mereka ikuti," kata Dennis Wise.

"Tujuan dari program ini adalah mengejar ketertinggalan itu dan membekali para pemain untuk bisa melanjutkan perkembangan mereka sebagai pemain sepak bola profesional di tingkat yang lebih tinggi," ucap Wise.

https://bola.kompas.com/read/2019/12/28/11200078/calon-tsubasa-dan-hyuga-timnas-indonesia-pada-masa-depan

Terkini Lainnya

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Timnas Indonesia
Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Timnas Indonesia
Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Liga Indonesia
Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Badminton
Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Liga Indonesia
Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Timnas Indonesia
Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke