Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Unik Persebaya Surabaya Vs Arema FC

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Laga seru bakal tersaji pada pekan ke-32 Liga 1 2019, Kamis (12/12/2019), antara Persebaya Surabaya dan Arema FC.

Duel bertajuk derbi Jawa Timur tersebut akan digelar di Stadion Bakakan, Balikpapan.

Persebaya tidak diuntungkan karena laga digelar di luar Surabaya dan tanpa penonton.

Namun, Bajul Ijo menatap laga derbi dengan kepercayaan diri tinggi karena tidak pernah kalah di enam laga terakhir.

Adapun kubu Arema datang dengan modal kurang bagus. Singo Edan tidak pernah menang dalam lima laga.

Bahkan, di laga terakhir, Arema kalah 1-5 dari PSIS Semarang.

Derbi Jawa Timur ini juga akan menjadi pertemuan yang emosional bagi pelatih Aji Santoso.

Pelatih 49 tahun tersebut punya catatan unik dalam kariernya bersama Persebaya dan Arema.

Simak fakta menarik antara Persebaya dan Arema FC selangkapnya di bawah ini.

1. Aji Santoso, pemain dan pelatih Persebaya Surabaya dan Arema FC

Aji Santoso merupakan legenda dari kedua tim, baik Persebaya maupun Arema FC.

Aji Santoso yang berposisi sebagai bek kiri memulai karier profesionalnya bersama Arema Malang pada 1988-1995.

Bersama Arema Malang, Aji mengukir banyak prestasi, mulai dipanggil timnas hingga juara SEA Games 1991 di Manila.

Pada 1995, Aji Santoso memecahkan rekor pemain termahal Indonesia saat pindah ke Persebaya. Pro dan kontra pun bermunculan, tetapi Aji tetap profesional menjadi bagian Persebaya yang menjadi rival Arema dari 1995 hingga 1999.

Bersama kedua tim tersebut, Aji Santoso pernah mempersembahkan gelar juara, yaitu Arema juara Galatama pada 1992-1993 dan Persebaya Surabaya juara Liga Kansas Indonesia (1997-1998).

Setelah gantung sepatu, Aji mencoba peruntungan menjadi pelatih. Beberapa klub sudah dia tangani dengan hasil yang cukup bagus.

Pada 2017, Aji menjadi pelatih Arema FC hingga muncul sebutan Pandawa Lima, pelatih kepala Aji Santoso, asisten Joko Susilo, Kuncoro, dan Singgih Pitono, pelatih kiper Yanuar Hermansyah.

Namun, tidak sampai selesai kompetisi Liga 1 2017, Aji Santoso mengundurkan diri karena hasil yang tidak memuaskan tiap pekan meskipun pada pramusim membawa Arema menjuarai Piala Presiden 2017 mengalahkan Borneo FC 5-1 di Stadion Pakansari Cibinong, Bogor, Minggu (12/3/2017).

Tahun 2019 adalah periode ketiga Aji Santoso melatih Persebaya Surabaya.

Pertama, tahun 2009-2010 menjadi caretaker play off promosi melawan PSMS. Kedua, pada kompetisi IPL dan mampu membawa Persebaya juara paruh musim karena dihentikan.

Ketiga, pada 31 Oktober 2019 Aji resmi menggantikan Wolfgang Pikal yang mengundurkan diri.

Sebagai pelatih kepala, Aji Santoso kembali berkumpul dengan teman perjuangannya saat menjadi pemain Persebaya Surabaya, asisten pelatih Bejo Sugiantoro, dan Direktur Teknik Uston Nawawi.

2. Dua pemain yang pernah membela Persebaya dan Arema FC

Hamka Hamzah dan Ricky Kayame menjadi pemain yang merasakan bermain di dua tim yang memiliki rivalitas tinggi, Persebaya dan Arema FC.

Hamka Hamzah seusai memulai karier senior bersama PSM Makassar, setelah genap semusim, kemudian bergabung dengan Persebaya.

Sama dengan di PSM, Hamka juga hanya semusim memperkuat tim berjuluk Bajul Ijo, tepatnya pada 2002-2003.

Meskipun hanya semusim, Hamka Hamzah mampu mengantarkan Persebaya Surabaya menjuarai Divisi Satu 2002-2003.

Setelah menjuarai Divisi Satu, karier Hamka semakin melejit dan bergabung dengan tim-tim besar Indonesia. Di Arema FC Hamka Hamzah sudah dua kali memperkuatnya, 2016-2017 dan 2018 hingga sekarang.

Selain bermain menjadi pemain inti Hamka juga didapuk menjadi kapten tim karena pengalaman dan kedewasaannya.

Selama Liga 1 2019, pemain belakang Arema FC ini sudah bermain 25 kali, mencetak gol tiga kali dan satu asis.

Adapun Ricky Kayame yang berasal dari Papua pernah dua musim di Persebaya dan ikut meraih juara Liga 2 serta promosi Liga 1 pada musim 2017.

Setelah tak diperpanjang kontraknya oleh Persebaya, Ricky Kayame berbaju Arema FC. Sejak awal bergabung dengan Arema FC, Ricky Kayame mencuri perhatian dengan bermain apik selama Piala Presiden 2019.

Ricky Kayame menjebol gawang mantan timnya saat final leg kedua di menit 90+2. Di Liga 1 2019, hingga pekan 31, Ricky sudah 29 kali bermain dengan empat gol dan empat assist.

3. Setahun empat kali pertemuan, Persebaya ganti pelatih, Arema tetap Milo

Selama 2019, Persebaya Surabaya dam Arema sudah sebanyak empat kali bertemu.

Dua pertemuan di antaranya pada pramusim saat final Piala Presiden 2019 dengan format home away. Dua lagi saat di Liga 1 2019, termasuk lagi terkini.

Saat leg pertama final Piala Presiden, Persebaya menjadi tuan rumah dan ditahan imbang tim berjuluk Singo Edan dengan skor 2-2.

Kemudian, di leg kedua final, Persebaya Surabaya menyerah di kandang Arema 0-2.

Selama Piala Presiden dan putaran pertama Liga 1 2019, Persebaya Surabaya diarsiteki Djajang Nurdjaman. Karena alasan banyak kehilangan poin di kandang, manajemen Persebaya Surabaya mendepak pelatih yang biasa disapa Djanur itu.

Kini di putaran kedua Liga 1 2019 Persebaya Surabaya sudah berganti pelatih baru yang pernah melatih Arema, Aji Santoso.

Dengan pengalaman menjadi legenda hidup Persebaya, Aji bertekad mengembalikan marwah Persebaya.

Pekan demi pekan Liga 1 2019 Aji mampu menunjukkan progres yang baik, terakhir melawan Bhayangkara FC Persebaya Surabaya menang telak 4-0, modal bagus untuk melawan Arema FC.

Adapun Arema FC dari awal 2019 hingga kini tetap dilatih pelatih asing asal Bosnia, Milomir Seslija.

Pada turnamen pramusim Piala Presiden 2019, pelatih yang biasa dipanggil Milo itu mampu membawa juara Arema FC meskipun mendapat kesulitan saat babak penyisihan.

Namun, selama Liga 1 2019, permainan Arema FC tidak stabil, lima laga terakhir Arema FC belum memenangi pertandingan. Dua kali seri dan tiga kali kalah.

Modal yang kurang bagus melawan tuan rumah Persebaya seusai kalah telak di pekan ke-31 melawan tuan rumah PSIS Semarang, 5-1.

4. Sama-sama menggunakan produk jersey buatan sendiri

Sejak 2017, Persebaya Surabaya memilih untuk menggunakan produk buatan asli Indonesia.

Di Liga 1 2019, jersey Persebaya Surabaya tidak mengalami perubahan tetap menggunakan motif croco yang menggunakan teknologi yang mutakhir dan canggih.

Awal musim Liga 1 2019, Arema FC menggunakan apparel dari Spanyol, Munich X. Namun, karena ada poin yang tidak terpenuhi, Arema FC memutus kontrak dengan Munich X.

Di bulan Agustus 2019 menjadi momen spesial Arema FC, selain ulang tahun klub, Arema FC menjamu Persebaya Surabaya sekaligus memperkenalkan apparel mereka sendiri, Singo Edan Apparel (SEA).

5. Rendi Irwan dan Hendro Siswanto asuhan Aji Santoso di PON 2008

Selain menjadi pelatih tim professional, Aji Santoso juga pernah menjadi melatih tim sepak bola Jatim PON 2008 di Riau.

Berkat tangan dinginnya, tim sepak bola Jatim menyabet emas PON Riau 2008. Dari skuad yang tergabung saat PON Riau, menyisakan Rendi Irwan yang sekarang di Persebaya Surabaya dan Hendro Siswanto bergabung di Arema FC.

Sebelumnya, Hendro Siswanto reuni dengan Aji Santoso saat bersama di Arema FC pada 2017.

Kembali Hendro dan Aji merasakan juara pramusim Piala Presiden 2017. Kini, giliran Rendi melanjutkan kebersaman dengan legenda hidup Persebaya di Liga 1 2019. Harapan Rendi pada pelatih baru bisa memberikan kemenangan bagi Persebaya.

https://bola.kompas.com/read/2019/12/12/09400008/5-fakta-unik-persebaya-surabaya-vs-arema-fc

Terkini Lainnya

Kata Pelatih Tanzania jika Timnas Indonesia Ingin Kalahkan Irak

Kata Pelatih Tanzania jika Timnas Indonesia Ingin Kalahkan Irak

Timnas Indonesia
AVC Challenge Cup: Indonesia Kalah dari Korsel, Grogi dan Tegang

AVC Challenge Cup: Indonesia Kalah dari Korsel, Grogi dan Tegang

Sports
Jelang Indonesia Vs Irak, Marselino Banyak Belajar dari Piala Asia U23

Jelang Indonesia Vs Irak, Marselino Banyak Belajar dari Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Daftar Tim Promosi Serie A: Warna Indonesia dalam Jay Idzes dan Como 1907

Daftar Tim Promosi Serie A: Warna Indonesia dalam Jay Idzes dan Como 1907

Liga Italia
Satu Dekade di Indonesia, NBA Berkomitmen Kembangkan Talenta Muda

Satu Dekade di Indonesia, NBA Berkomitmen Kembangkan Talenta Muda

Sports
Persib Juara Liga 1 2024 Jadi Kado Spesial Ulang Tahun Umuh Muchtar

Persib Juara Liga 1 2024 Jadi Kado Spesial Ulang Tahun Umuh Muchtar

Liga Indonesia
Inggris Vs Bosnia-Herzegovina: Pemanasan Euro, Southgate Ingin Kombinasi Pemain

Inggris Vs Bosnia-Herzegovina: Pemanasan Euro, Southgate Ingin Kombinasi Pemain

Internasional
Rachmat Irianto Juara di Persib: Luruhkan Stigma Negatif, Tanpa Bayang-bayang Ayah

Rachmat Irianto Juara di Persib: Luruhkan Stigma Negatif, Tanpa Bayang-bayang Ayah

Liga Indonesia
Biang Kekalahan Fajar/Rian di Final Singapore Open 2024

Biang Kekalahan Fajar/Rian di Final Singapore Open 2024

Badminton
Kalah dari Selangor FC, Persija Runner-up Pramusim Premium Sports

Kalah dari Selangor FC, Persija Runner-up Pramusim Premium Sports

Liga Lain
Jay Idzes Bawa Venezia Promosi ke Serie A Usai Singkirkan Cremonese

Jay Idzes Bawa Venezia Promosi ke Serie A Usai Singkirkan Cremonese

Liga Italia
Marselino: Pemain Timnas Indonesia Tidak Tegang, Siap Lawan Irak

Marselino: Pemain Timnas Indonesia Tidak Tegang, Siap Lawan Irak

Timnas Indonesia
Jawaban Tegas Ketum PSSI soal Polemik Elkan Baggott di Timnas Indonesia

Jawaban Tegas Ketum PSSI soal Polemik Elkan Baggott di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
STY Jelaskan Alasan Pemanggilan Malik Risaldi ke Timnas Indonesia

STY Jelaskan Alasan Pemanggilan Malik Risaldi ke Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Perubahan Besar Timnas Indonesia Usai Cetak Sejarah di Piala Asia U23

Perubahan Besar Timnas Indonesia Usai Cetak Sejarah di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke