Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Audisi Djarum dan Sulitnya Marlboro Muncul di Bodi Ferarri-Ducati

JAKARTA, KOMPAS.com - PB Djarum mengumumkan bahwa mereka tak akan lagi mengadakan audisi umum beasiswa bulu tangkis yang biasanya diadakan setiap tahun.

PB Djarum memutuskan audisi umum tahun ini menjadi yang terakhir kalinya diselenggarakan.

Tak akan ada audisi umum beasiswa bulu tangkis PB Djarum pada 2020.

Keputusan ini diambil PB Djarum karena tudingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahwa PB Djarum memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokok.

KPAI menyatakan bahwa mereka tak melarang proses audisi yang diselenggarakan Djarum Foundation melalui PB Djarum.

KPAI meminta agar Djarum tak menggunakan nama produknya itu untuk semua kegiatan audisi.

Hal itu mengacu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Baik UU 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak maupun PP No 109 Tahun 2012. PP tersebut telah melarang bahwa perusahaan rokok dalam menyelenggarakan kegiatan dilarang menampilkan logo, merek, atau brand image produk tembakau," kata Ketua KPAI, Susanto kepada wartawan, Minggu (8/9/2019).

Sebagai informasi, pelarangan iklan rokok dalam satu dekade terakhir memang gencar dilakukan secara global, tak terkecuali Indonesia.

Banyak perusahaan rokok yang sudah tidak bebas memasang iklan, tak terkecuali dalam kegiatan olahraga.

Contohnya, bisa dilihat saat Djarum tak bisa lagi menjadi sponsor utama ajang Indonesia Open dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak 2014, salah satu turnamen bulu tangkis paling prestise di dunia itu menggunakan nama BCA dan kemudian Blibli sebagai sponsor utama.

Meski berhubungan, BCA dan Blibli tentu bukanlah brand rokok seperti halnya Djarum.

Di skala global, pecinta ajang balap mungkin bisa mengikuti masa-masa saat Marlboro masih bebas muncul di bodi Ferrari dan Ducati, dan kemudian menghilang sama sekali.

Sebelum musim 2010, Ducati masih menggunakan nama Ducati Marlboro Team, walaupun di seri-seri Eropa, iklan Marlboro di bodi motor harus diganti dengan gambar barcode-nya saja.

Namun, sejak 2011, Ducati sudah tak bisa menggunakan nama Marlboro di timnya dan berlangsung sampai 2018.

Dalam kurun waktu yang hampir sama, Ferrari juga tak bisa menggunakan nama Scuderia Ferrari Team sebagai nama tim.

Meski tak pernah lagi muncul di iklan, Marlboro faktanya masih menjadi penyokong utama Ducati dan Ferrari.

Jelang musim balap 2019, Philip Morris selaku induk Marlboro meluncurkan tagline "Mission Winnow" yang pada awalnya ingin dimunculkan di bodi Ferrari dan Ducati.

Dikutip dari Crash.net, 'Mission Winnow' adalah slogan yang digunakan oleh Philip Morris yang berarti membuang pendekatan lama, belajar dari kesalahan masa lalu, dan menggunakannya untuk membentuk masa depan kita.

Meski tidak secara eksplisit menonjolkan brand rokok, tagline tersebut ternyata juga masih dipermasalahkan.

Dikutip dari Motorsport.com, Ferrari harus mencabut logo Mission Winnow pada seri pembuka F1 di Australia. Hal itu menyusul penyelidikan otoritas Australia terkait aturan iklan rokok di negara tersebut.

Langkah serupa kembali dilakukan Ferrari di seri F1 Kanada dan Perancis. Setali tiga uang, Ducati juga mulai melakukan hal yang sama di MotoGP. Mereka tak menggunakan tagline Mission Winnow saat gelaran GP Perancis.

Hal itulah yang membuat Philip Morris ingin menghilangkan sepenuhnya tagline tersebut di kendaraan balap Ducati dan Ferrari pada sisa musim balap 2019.

British American Tobacco, yang mensponsori tim McLaren, juga menghilangkan logo-logo kampanye inovasi mereka karena alasan yang serupa.

"Seperti yang diumumkan pada awal musim ini, kami memberi kesempatan kepada mitra kami untuk menyampaikan pesan lain sebagai pengganti Mission Winnow di setiap balapan," kata juru bicara Philip Morris, Simon Dowding.

https://bola.kompas.com/read/2019/09/09/08400028/audisi-djarum-dan-sulitnya-marlboro-muncul-di-bodi-ferarri-ducati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke