Bambang Nurdiansyah Akui PSIS Harus Kerja Keras pada Putaran Kedua

PAMEKASAN, KOMPAS.com - PSIS Semarang harus memupus keinginan mereka meraih poin saat lawatan ke kandang Madura United, Sabtu (24/8/2019).

Dalam laga lanjutan Liga 1 2019 tersebut, PSIS menelan kekalahan dengan skor 0-3.

Tiga gol Madura United dicetak oleh Alfath Fathier, David Laly dan gol bunuh diri Patrick Motta.

Pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah, mengakui banyak pekerjaan rumah untuk menghadapi putaran kedua Liga 1 2019.

"Saya akui ada banyak pekerjaan rumah yang dikerjakan karena baru melatih tiga kali. Tetapi itu bukan alasan Madura lebih bagus, kami harus akui itu," ucap Bambang Nurdiansyah.

Pelatih anyar PSIS ini menyebut stok pemain yang terbatas membuat timnya tak punya opsi lain untuk kuat dalam bertahan atau tajam dalam menyerang.

"Saya tidak ada stok stopper lagi setelah Rio keluar, begitu juga dengan striker utama karena Hari Nur bukan posisi ideal di sana," ungkapnya.

Bambang Nurdiansyah ingin, dalam laga berikutnya para pemain PSIS bekerja keras. Apalagi, PSIS kembali melakoni laga tandang ke markas Arema FC.

"Ke depan kami harus kerja keras karena saya juga baru seminggu di PSIS," ujarnya.

"Jadwal kami juga padat, setelah ini istirahat dua hari di Magelang kemudian away lagi ke Malang. Tetapi ini tantangan kami," kata bekas pelatih Cilegon United ini.

Hasil negatif tersebut membuat posisi PSIS semakin terancam masuk zona degradasi.

Saat ini, tim berjulukan Mahesa Jenar itu menempati peringkat ke-13 klasemen sementara Liga 1 2019 dengan koleksi 15 poin dari 15 laga.

Mereka hanya unggul tiga angka atas Perseru Badak Lampung dan Barito Putera yang berada di zona merah.

Sementara itu, Madura United kembali membuka asa bersaing memperebutkan gelar juara Liga 1 2019.

Kini, tim berjulukan Laskar Sape Kerrap tersebut menempati urutan ketiga dengan koleksi 26 poin dari 15 laga.

Mereka menggser Arema FC yang pada hari tersebut kalah 1-2 ketika tandang ke markas Bali United.

Madura United terpaut 11 angka dari Bali United yang kini semakin kokoh di puncak.