Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Alasan Mengapa Barcelona Gagal Menggaet De Ligt

KOMPAS.com - Nama pemain muda asal Belanda, Matthijs De Ligt, sangat populer dalam bursa transfer musim panas ini. Dia menjadi incaran sejumlah klub elite Eropa.

Tidak hanya Juventus yang mengebu-gebu mendapatakan bek tengah ini. Raksasa Liga Spanyol, Barcelona, juga sangat tertarik kepada kapten Ajax Amsterdam tersebut.

Di bawah kepemimpinan De Ligt di lapangan hijau, De Amsterdammers, julukan Ajax Amsterdam, melaju hingga babak semifinal Liga Champions 2018-2019. 

Hal inilah yang membuat De Ligt semakin diperebutkan.

Tampaknya, De Light menjatuhkan pilihan ke Juventus. Dia bakal berlabuh di markas La Vecchia Signora, julukan Juventus.

Hal ini terlihat dari kedatangan pemain muda berusia 19 tahun tersebut di Turin.

Kabar itu diketahui lewat unggahan media sosial Juventus.

Sesampainya di Turin, De Light langsung menyapa fans lewat sebuah rekaman video yang diunggah oleh akun Twitter Juventus, @juventusfc.

"Halo Bianconeri, ini Matthijs (De Ligt). Saya sangat senang berada di sini," ujar De Ligt.

De Ligt dijadwalkan bakal tes medis di J-Medical pada Rabu (17/7/2019) pagi waktu setempat.

Kepindahan De Ligt terjadi setelah Juventus membayar uang tebusan sebesar 75 juta euro (sekitar Rp 1,17 triliun) termasuk bonus kepada Ajax Amsterdam.

Namun memang Barcelona tidak mau mundur. Blaurgana pun siap melakukan upaya terakhir untuk merebutnya dari Juventus.

Menurut laporan dari Mundo Deportivo, Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, dikabarkan ingin bertemu secara personal dengan De Ligt.

Rencana ini kabarnya telah diketahui oleh agen De Ligt, Mino Raiola.

Namun Barcelona harus gigit jari karena De Ligt segera berseragam Juventus.

Inilah beberapa alasan mengapa De Ligt tidak bergabung dengan mantan rekan setimnya di Ajax, Frenkie de Jong, yang lebih dulu pindah ke Camp Nou.

1. Gaji

Barcelona tidak bisa mencapai besaran gaji yang ditawarkan Juventus kepada pemain muda tersebut.

Agen sang pemain, Mino Raiola, meminta 12 juta euro per tahun untuk kliennya dan Barcelona mengatakan tidak.

2. Komisi Raiola

Tidak pernah mudah untuk berurusan dengan Raiola, terutama ketika dia ingin memotong biaya transfer. Barcelona tidak mau membayar jumlah yang dia inginkan.

3. Sudah punya bek tengah yang cukup

Barcelona tidak mengejar De Ligt karena kebutuhan. Mereka sudah memiliki beberapa pilihan di posisi itu karena ada Gerard Pique, Clement Lenglet, Samuel Umtiti dan Jean-Clair Todibo.

Kondisi itu membuat mereka tidak perlu berupaya keras menandatangani bek tengah asal Belanda tersebut.

4.  De Ligt masih butuh pengembangan

Fakta bahwa beberapa orang di klub merasa bahwa De Ligt masih memiliki beberapa aspek permainan untuk dikembangakan.

5. Keinginan pemain dalam kasus De Jong

De Jong sangat ingin datang ke Barcelona dan semua yang ada di klub sangat antusias dengan keinginannya.

Di sisi lain, De Ligt tidak memiliki komitmen untuk bergabung dengan Barcelona.

6. Potensi penandatanganan Neymar

Barcelona harus menyiapkan dana untuk mengantisipasi kemungkinan menggaet kembali Neymar dari Paris Saint-Germain.

Hal tersebut membuat Barcelona berhenti mengejar pemain Belanda itu.

7. Ketekunan Juventus

De Ligt menyabet penghargaan Golden Boy Award 2018. Sejak itu, Juventus terus berupaya menggaetnya.

Usaha keras klub raksasa Liga Italia ini berbuah manis. De Ligt tinggal selangkah lagi resmi berkostum Juventus.

https://bola.kompas.com/read/2019/07/18/15020098/7-alasan-mengapa-barcelona-gagal-menggaet-de-ligt

Terkini Lainnya

'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Badminton
Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Internasional
Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

BrandzView
Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Timnas Indonesia
Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Liga Indonesia
Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke