Pada laga yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada Rabu (17/7/2019) malam, Ronald/Annisa menelan kekalahan 21-16, 7-21, 11-21.
Bekal kemenangan pada laga gim pertama gagal dimanfaatkan oleh Ronald/Annisa.
Chan/Goh justru balik menekan dan tak membiarkan Ronald/Annisa mengembangkan permainan mereka saat gim kedua dan ketiga.
"Dari pola dan teknik, sebetulnya kami tidak kalah. tetapi daya tahan kami kurang," ujar Annisa yang dikutip dari Badminton Indonesia.
"Kami sama-sama enggak gampang mati, sama-sama mau menang, tetapi lawan lebih siap, lebih kuat," kata Annisa melanjutkan.
Sementara itu, Ronald tak memungkiri bahwa kekalahannya dan Annisa tak terlepas pula dari rasa grogi.
Akibat grogi, Ronald/Annisa pun tak dapat mengeluarkan permainan terbaik mereka.
"Tadi cukup tegang dan kami main agak tertekan. Kami kurang fokus, awalnya enak, tetapi mereka mulai rapi mainnya. Kami kurang tahan," ujar Ronald.
Ronald/Annisa mengaku cukup kecewa. Terlebih, sebelum Indonesia Open, persiapan mereka betul-betul matang.
"Seharusnya minimal kami bisa mengalahkan unggulan, tetapi hasilnya begini. Saat gim ketiga, kami ketinggalan jauh, enggak puas sama sekali," ujar Annisa.
Untuk selanjutnya, Ronald/Annisa akan mengalihkan fokus kepada turnamen berikutnya.
Mereka dijadwalkan juga berpartisipasi dalam turnamen Thailand Open 2019 (level Super 500) yang digelar di Bangkok, Thailand, pada dua pekan mendatang.
Pelatih ganda campuran berharap Ronald/Annisa minimal bisa mencapai babak semifinal.
https://bola.kompas.com/read/2019/07/17/23000078/indonesia-open-2019-faktor-faktor-yang-bikin-ronald-annisa-tersingkir