Sejatinya, rapat pleno ini digelar untuk menentukan lokasi Pra PON yang semula diselenggarakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi DKI Jakarta, dengan waktu dan tempat yang belum bisa ditetapkan.
Pada sambutannya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto S.Ip selaku Ketua Umum PB FORKI mengaku tak masalah jika lokasi Pra PON digelar di Jakarta.
Pasalnya, Pra PON hanya sebagai ajang seleksi atlet yang nantinya dipilih untuk mewakili FORKI di PON 2020, Papua.
"Pelaksanaan Pra PON ini akan menjadi ajang seleksi untuk karate-ka yang nantinya bertanding pada PON Papua 2020 pada September mendatang," ujar Hadi Tjahjanto.
Selain itu, Hadi juga menegaskan kepada seluruh pengurus agar aktif memberikan konstribusi nyata untuk pencapaian target PB FORKI, terutama untuk SEA Games 2019 di Filipina dan Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya juga meminta kepada seluruh pengurus untuk membangun kebersamaan dan semangat berprestasi untuk mewujudkan atlet-atlet karate Indonesia pada kancah international terutama yang terdekat adalah SEA Games dan Olimpiade," tutur dia.
Sementara itu, Sekretaris Jendral PB FORKI, Raja Sapta Ervian, memastikan bahwa PB FORKI sudah menyusun program-program untuk mempersiapkan atlet karate berlaga di berbagai ajang multi-event.
Meski begitu, Ervian juga menjelaskan semua program tersebut sebagai rangkaian pembentukan timnas karate untuk SEA Games dan pesiapan menuju Olimpiade 2020 di Tokyo serta PON 2020 Papua.
"Kami memang mempersiapkan untuk SEA Games dan PON. Tetapi, target utama kami meloloskan pemain untuk kualifikasi Olimpiade Tokyo, karena ini pertama kalinya karate akan dipertandingkan pada Olimpiade," ujar Raja Sapta Ervian.
https://bola.kompas.com/read/2019/06/16/12300098/pb-forki-tetapkan-target-untuk-sea-games-dan-olimpiade