Cedera itu didapat saat Ramdani Lestaluhu membela timnas Indonesia ketika kalah 1-4 dari tuan rumah Yordania.
Laga ini adalah pertandingan FIFA Matchday dan terlaksana di Stadion King Abdullah II, Amman, Yordania, Selasa (11/6/2019) malam WIB.
Dokter tim Persija Jakarta, Donny Kurniawan, mengatakan, pihaknya sudah koordinasi dengan PSSI terkait cedera Ramdani Lestaluhu.
Kata pria yang akrab disapa Docbro itu, Ramdani langsung ditangani dengan cepat pada salah satu rumah sakit di Yordania seusai mengalami cedera.
"Dari PSSI sudah ada komunikasi dengan kami dan mengirimkan hasil rontgen serta MRI," kata Donny, Rabu (12/6/2019) sore.
"Hasilnya, ada tulang bahu yang patah pada sebelah kiri," tutur Docbro di Lapangan Sutasoma, Halim, Jakarta Timur.
Lebih lanjut, Docbro mengatakan bahwa Ramdani Lestaluhu harus naik meja operasi untuk kesembuhan cederanya tersebut.
Rencananya, manajemen Persija Jakarta langsung mengambil alih program penyembuhan cedera pemain bernomor punggung tujuh itu setibanya di Tanah Air pada Kamis (13/6/2019).
"Kami terus koordinasi dengan PSSI," ujar Docbro.
"Ini bukan dianggap take over, tetapi kami hanya mempermudah saja antara rumah sakit yang sudah kerja sama dengan Persija," katanya.
Menurut Docbro, Ramdani Lestaluhu mengalami cedera sesuai tertindih oleh salah satu pemain Yordania ketika duel udara.
Saat tertindih, Ramdani Lestaluhu merasakan bahu kirinya patah.
Ramdani Lestaluhu sempat meminta Docbro untuk tidak usah melakukan operasi.
Namun, itu dilarang oleh Docbro, karena ini demi kebaikan eks pemain Sriwijaya FC tersebut.
"Kalau tidak operasi, dia kan atlet. Jadi, gimana ya. Tulang kan kalau menyambung sendiri bagus, tetapi kalau diberi pen lebih pasti lagi," tutur Docbro.
"Makanya, kami yakinkan dia kalau operasi itu adalah jalan terbaik. Kalau operasi secara general tulang itu tersambung sekitar 3-4 bulan. Kami tidak mau bicara cepatnya kapan, nanti malah seolah dikejar waktu," tuturnya. (M Hary Prasetya)
https://bola.kompas.com/read/2019/06/13/05400008/ramdani-lestaluhu-cedera-saat-bela-timnas-ini-respons-persija