Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Kisah Liverpool Juara Liga Champions, Gelar Ke-5 Paling Dramatis

KOMPAS.com - Liverpool meraih gelar juara Liga Champions untuk kali keenam sepanjang sejarah klub. 

Gelar keenam itu diraih The Reds seusai menjadi yang terbaik pada final Liga Champions 2018-2019 dengan mengalahkan Tottenham Hotspur, Sabtu (1/6/2019) atau Minggu dini hari WIB. 

Laga Tottenham vs Liverpool yang berlangsung di Stadion Wanda Metropolitano itu berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan The Reds. 

Dua gol kemenangan Liverpool pada laga tersebut dicetak oleh tendangan penalti Mohamed Salah (menit ke-2) dan sepakan kaki kiri Divock Origi (87'). 

The Reds pun meraih gelar keenam sepanjang sejarah Liga Champions, dulu bernama Piala Champions atau European Cup. 

Lima gelar pendahulu The Reds diraih pada era Piala Champions, yakni musim 1976-1977, 1977-1978, 1980-1981, dan 1983-1984. 

Final pertama Liverpool pada era Liga Champions terjadi pada musim 2004-2005. Ketika itu, mereka menang adu penalti atas AC Milan setelah bermain imbang 3-3 sepanjang 120 menit. 

Torehan kelima trofi Si Kuping Besar membuat Liverpool berhak atas status badge of honor Liga Champions. 

Status tersebut disematkan bagi klub yang pernah juara Liga Champions lima kali atau tiga kali beruntun. 


Kisah Liverpool dan gelar juara Liga Champions: 

1976-1977 Liverpool 3-1 Borussia Moenchengladbach (Terry McDermott 28', Tommy Smith 64', Phil Neal 82'-penalti ; Alan Simonsen 52')

Liverpool meraih gelar pertama Liga Champions pada musim 1976-1977. Ketika itu, The Reds menjadi kampiun seusai memastikan diri menjadi juara Liga Inggris.

Duel Liverpool vs Borussia Moenhengladbach merupakan pertemuan kedua bagi mereka pada final kompetisi antarklub, tetapi pertama di Liga Champions.

 Sebelumnya, mereka bertemu pada final Piala UEFA - sekarang Liga Europa - 1972-1973 ketika Liverpool menang 3-2 secara agregat.

Pada laga final, Liverpool memastikan diri menjadi kampiun seusai Phil Neal mencetak gol penalti pada menit ke-82. Gol itu memperlebar keunggulan mereka menjadi 3-1 dan tak terkejar lagi oleh Gladbach.

 

1977-1978 Liverpool 1-0 Club Brugge (Kenny Dalglish 64')

Untuk kali kedua beruntun, Liverpool menghadapi lawan yang sama pada pertandingan final kompetisi antarklub Eropa. Setelah Borussia Moenchengladbach, kali ini giliran juara Belgia, Club Brugge. 

Dua musim sebelumnya, Liverpool vs Brugge bertemu pada final Piala UEFA 1975-1976. Kala itu, The Reds menang agregat 4-3 dari dua pertandingan yang dilakoni. 

The Reds pun menjadi tim Inggris pertama yang berhasil menjadi juara Liga Champions dua musim beruntun. Pada final keduanya, mereka menang tipis atas Club Brugge berkat gol Kenny Dalglish di Stadion Wembley.

1980-1981 Liverpool 1-0 Real Madrid (Alan Kennedy 82')

Musim 1980-1981 diakhiri Liverpool dengan menduduki posisi kelima di klasemen Liga Inggris. Untuk bisa kembali tampil di Liga Champions musim berikutnya, tim asuhan Bob Paisley itu harus bisa menjadi kampiun dengan mengalahkan Real Madrid. 

Duo Kennedy, Alan dan Ray, menjadi kunci kemenangan The Reds. Gol kemenangan yang berujung gelar ketiga Liverpool di Liga Champions terjadi berkat aksi mereka. 

Bermula dari umpan Ray Kennedy, bola diterima Alan Kennedy yang langsung melakukan aksi individu ke jantung pertahanan Real Madrid. Tembakan dia lalu menaklukkan Agustin Rodriguez untuk mengantarkan gelar juara. 

1983-1984 Liverpool 1-1 AS Roma (Phil Neal 13' ; Roberto Pruzzo 42') - Adu penalti: 4-2

Stadion Olimpico di Kota Roma seolah menjadi stadion keberuntungan Liverpool. Untuk kali kedua setelah 1977-1978, The Reds menjadi juara Liga Champions di markas AS Roma dan Lazio tersebut. 

Hebatnya lagi, Liverpool menjadi juara setelah menang atas tuan rumah, AS Roma. Setelah bermain imbang 1-1, pasukan Joe Fagan menang adu penalti dengan skor 4-2. 

Dari lima penendang The Reds, hanya Steve Nicol sebagai algojo pertama yang gagal. Adapun dua dari empat penendang Roma gagal menceploskan bola ke gawang Bruce Grobbelaar. 

2004-2005 Liverpool 3-3 AC Milan (Steven Gerrard 54', Vladimir Smicer 56', Xabi Alonso 60' ; Paolo Maldini 1', Hernan Crespo 39', 44') - Adu penalti: 3-2

Gelar kelima yang membuat Liverpool berhak atas badge of honor Liga Champions menjadi kisah paling dramatis. Mereka sempat tertinggal tiga gol terlebih dahulu dari AC Milan. 

Akan tetapi, hanya dalam tempo 7 menit, pasukan Rafael Benitez bisa membuat skor sama kuat 3-3. Kejaiban Istanbul, begitu tajuk yang disematkan pada keberhasilan Liverpool merujuk pada tempat laga final dilangsungkan. 

Penampilan gemilang Jerzy Dudek menjadi kunci keberhasilan mereka. Setelah tampil luar biasa pada waktu normal, Dudek juga menggagalkan penalti Andrea Pirlo dan Andriy Shevchenko. 

2018-2019 Liverpool vs Tottenham Hotspur (Mohamed Salah 2'-penalti, Divock Origi 88')

Kegagalan pada final 2017-2018 lantaran takluk dari Real Madrid, terbayar lunas pada musim ini. Liverpool menjadi juara Liga Champions untuk kali keenam setelah mengalahkan Tottenham Hotspur. 

Gol Mohamed Salah dan Divock Origi mengantarkan The Reds meraih trofi Si Kuping Besar untuk kali ke-6. Jumlah tersebut menjadikan mereka sebagai tim Inggris terukses di kompetisi antarklub terelite Eropa.  

https://bola.kompas.com/read/2019/06/02/04584448/6-kisah-liverpool-juara-liga-champions-gelar-ke-5-paling-dramatis

Terkini Lainnya

Indonesia Open 2024: Fadia Buat Apriyani Percaya, Tatap Ganda Malaysia

Indonesia Open 2024: Fadia Buat Apriyani Percaya, Tatap Ganda Malaysia

Badminton
Sinyal Mundur Bos Persib Teddy Tjahjono Usai Juara Liga 1 2023-2024

Sinyal Mundur Bos Persib Teddy Tjahjono Usai Juara Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Gregoria Bekuk Putri KW di Indonesia Open 2024, Ada Problem Kaki Bengkak

Gregoria Bekuk Putri KW di Indonesia Open 2024, Ada Problem Kaki Bengkak

Badminton
Ester ke 16 Besar Indonesia Open 2024: Debut Manis, Akui Sempat Gugup

Ester ke 16 Besar Indonesia Open 2024: Debut Manis, Akui Sempat Gugup

Badminton
Beppe Marotta Resmi Diangkat Jadi Presiden Inter Milan

Beppe Marotta Resmi Diangkat Jadi Presiden Inter Milan

Liga Italia
Hasil Indonesia Open 2024: Bekuk Putri KW, Gregoria Menangi Duel Merah Putih

Hasil Indonesia Open 2024: Bekuk Putri KW, Gregoria Menangi Duel Merah Putih

Badminton
Hasil Indonesia Open 2024: Apriyani/Fadia Gebuk Wakil Thailand, Berjuang Lebih dari 1 Jam

Hasil Indonesia Open 2024: Apriyani/Fadia Gebuk Wakil Thailand, Berjuang Lebih dari 1 Jam

Badminton
Kylian Mbappe ke Real Madrid, Saatnya Ronaldo Jadi Penonton

Kylian Mbappe ke Real Madrid, Saatnya Ronaldo Jadi Penonton

Liga Spanyol
Indonesia Open 2024 Dimulai, Antusiasme Terasa, Penonton Rela Cuti Kerja

Indonesia Open 2024 Dimulai, Antusiasme Terasa, Penonton Rela Cuti Kerja

Badminton
AC Milan Buka Akademi Baru di Dubai

AC Milan Buka Akademi Baru di Dubai

Liga Italia
Dedi Kusnandar dan Mimpi Persib Juara yang Jadi Nyata

Dedi Kusnandar dan Mimpi Persib Juara yang Jadi Nyata

Liga Indonesia
Hasil Indonesia Open 2024: Dejan/Gloria ke 16 Besar dengan Skor Kembar

Hasil Indonesia Open 2024: Dejan/Gloria ke 16 Besar dengan Skor Kembar

Badminton
Marc Klok, Kolektor Trofi Bergengsi di Sepak Bola Indonesia

Marc Klok, Kolektor Trofi Bergengsi di Sepak Bola Indonesia

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Ukraina di Toulon Cup 2024 Hari Ini

Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Ukraina di Toulon Cup 2024 Hari Ini

Timnas Indonesia
Gareth Southgate Putar Otak Tetapkan 26 Pemain untuk Euro 2024

Gareth Southgate Putar Otak Tetapkan 26 Pemain untuk Euro 2024

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke