Hingga laga dimulai tepat pada pukul 15.30 WIB, empat tribune stadion tampak sangat sepi penonton.
Kosongnya tribune stadion ini tidak lepas dari aksi boikot salah satu kelompok suporter PSS, Brigata Curva Sud (BCS).
Sebelumnya, BCS sudah menyuarakan aksi boikot pertandingan PSS ini sejak Sabtu (2/5/2019).
Aksi boikot ini diawali dengan mengajukan tuntutan terbuka kepada PT Putra Sleman Sembada, badan hukum yang menaungi tim PSS.
Ada delapan tuntutan dari BCS untuk PT PSS yang secara garis besar mengarah kepada pengelolaan klub.
Beberapa tema tuntutan dari BCS antara lain adalah pembinaan usia muda, tempat tinggal pemain, hingga standar operasional prosedur (SOP) perusahaan.
Beberapa jam sebelum laga, pihak PSS melalui CEO PT PSS, Sukeno, sudah mengeluarkan surat tanggapan atas tuntutan dari BCS.
Dalam surat itu, Sukeno sepakat dengan apa yang menjadi tuntutan BCS sebagai sesuatu yang harus dibenahi oleh manajemen PSS ke depannya.
Ditemui di Stadion Maguwoharjo, Humas PT PSS, Johannes, memaklumi apa yang dikeluhkan para suporter, termasuk BCS.
"Saya memaklumi dan memahami maksud mereka. Kami dari manajemen akan berusaha mengabulkan (tuntutan), tetapi semua itu butuh proses. Tidak bisa satu hari jadi," kata Johannes.
Adapun tribune barat menjadi yang paling penuh diisi penonton.
https://bola.kompas.com/read/2019/03/05/16100028/ada-aksi-boikot-dari-suporter-laga-pembuka-grup-d-piala-presiden-sepi