KAZAN, KOMPAS.com — Timnas Jerman selaku juara bertahan Piala Dunia gagal lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018.
Kegagalan juara bertahan lolos ini mengikuti jejak Italia dan Spanyol, juara pada dua edisi terakhir Piala Dunia.
Italia yang menjadi juara pada Piala Dunia 2006 finis di posisi paling buncit grup karena cuma seri dua kali dan sekali kalah pada 2010.
Empat tahun berselang, giliran Spanyol bernasib naas. Kalah dua kali beruntun dari Belanda dan Cile membuat kemenangan atas Australia pada laga pamungkas sia-sia.
Spanyol finis di posisi ketiga Grup B Piala Dunia 2010. Namun, nasib lebih naas dialami Jerman pada 2018.
Jerman yang digadang-gadang bisa menjadi juara dua kali beruntun harus tersisih sejak dini. Apesnya lagi bagi Jerman, mereka terpaku di posisi juru kunci, sama seperti Italia pada 2010.
Kemenangan itu tambah dramatis karena dua gol Korea Selatan tercipta pada masa tambahan.
Pada menit ke-4, Kim Young-gwon mencetak gol pertama. Gol itu juga disahkan wasit Mark Geiger seusai melihat tayangan video alat bantu wasit (VAR).
Tertinggal satu gol, Jerman mencoba bermain ofensif bahkan Manuel Neuer ikut maju membantu serangan. Hasilnya, gawang Jerman bobol 3 menit berselang oleh Son Heung-min.
Kekalahan 0-2 ini membuat Jerman berada di posisi juru kunci Grup F. Mereka kalah selisih gol dari Korea Selatan.
Pemuncak grup ini adalah Swedia yang menang 3-0 atas Meksiko. Dengan enam poin, Swedia unggul selisih gol atas Meksiko.
Bagi Jerman, ini adalah kali kedua gagal melangkah dari babak pertama. Pada 1938, ketika masih menggunakan sistem gugur langsung, Jerman juga tersisih pada babak pertama.
https://bola.kompas.com/read/2018/06/27/23043168/jerman-tersisih-kutukan-juara-bertahan-piala-dunia-berlanjut