Laporan wartawan BolaSport.com, Firzie A. Idris dan Herka Yanis Pangaribowo dari Moskwa, Rusia.
MOSKWA, KOMPAS.com - Kepolisian federal Rusia punya cara efisien untuk menghentikan aksi-aksi terorisme yang melibatkan kendaraan roda empat.
Alih-alih menggunakan kendaraan lapis baja atau kendaraan taktis, kepolisian federal Rusia memilih truk-truk heavy duty seperti truk sampah dan truk besar lainnya.
Truk-truk ini digunakan untuk untuk mengeblok jalan menuju area dengan konsentrasi massa Piala Dunia 2018.
Dari pengamatan BolaSport.com, setidaknya terdapat dua tempat yang menggunakan skema pengamanan sepert ini. Pertama adalah area sekitar Fan Fest di kawasan Universitet dan juga di jalanan menuju Stadion St Petersburg.
Truk-truk besar berwarna oranye terang terparkir di akses jalanan masuk ke area dalam dua lokasi tersebut.
Jalan kecil ditutupi dengan satu truk, tetapi dua truk melintang menutupi akses jalan-jalan besar seperti menuju fan fest dan stadion.
Lalu mengapa kepolisian federal Rusia tidak menggunakan kendaraan taktis milik sendiri ?
Pertanyaan ini terjawab setelah tim BolaSport.com mengitari wilayah Moskwa dan Saint Petersburg.
Kendaraan taktis unit khusus dari kepolisian federal Rusia (OMON) ternyata lebih banyak diparkir di situs-situs strategis seperti stasiun kereta dan bandara.
Aksi terorisme menggunakan kendaraan roda empat seperti truk memang telah beberapa kali terjadi di Eropa dalam beberapa tahun ke belakang.
Dua yang paling menonjol adalah aksi kekejaman di Nice ketika seorang teroris menabrakkan truk seberat 19 ton ke kerumunan massa. Aksi ini menewaskan 86 orang dan mencederai 486 orang lain.
Hal serupa juga pernah terjadi di Jerman, tepatnya di kota Berlin. Serangan teroris itu membuat 12 orang meninggal serta 56 lainnya terluka.
Kepolisian Rusia jelas tidak ingin hal seperti ini terjadi di tanah mereka sehingga tindakan pencegahan seperti tadi diaplikasikan.
https://bola.kompas.com/read/2018/06/23/15150048/kepolisian-rusia-gunakan-truk-sampah-untuk-pengamanan-piala-dunia