Tindakan tersebut harus dilakukan meskipun hingga saat ini pihak Ricky masih sulit untuk menutup biaya operasi yang sangat besar.
Ricky mengalami koma setelah mendapat pukulan sikut saat bertanding melawan atlet Malaysia, Muzz Antar, dalam kompetisi Johor Internasional Muaythai Championship (JIMC) III 2018 di Stadium Tertutup Perbandaran Pasir Gudang, Johor, Malaysia, Sabtu (7/4/2018).
Menurut manajer Ricky, Agus Setiawan, tindakan ini harus segera dilakukan karena sempat tertunda saat Ricky terbaring koma di Malaysia.
"Kami memberanikan diri mengambil keputusan operasi meskipun untuk dana operasi kami belum memiliki sesuai rincian dari rumah sakit," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (13/4/2018).
Untuk melakukan operasi ini, biaya yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 90 juta, di luar biaya perawatan, kamar, dan obat-obatan.
"Biaya yang kami gunakan saat ini dari Granat, donasi dari teman-teman atlet, dan dana pribadi," ujar Agus.
Ricky kembali ke Indonesia dari Malaysia pada hari Selasa (10/4/2018). Hingga saat ini, pihak Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) belum memberi respons terkait permohonan bantuan dana dari Ricky.
"Sampai saat ini, tidak ada respons dari instansi pemerintah. Kemenpora maupun BOPI belum memberi bantuan," tutur Agus.
Agus juga meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut mendoakan kelancaran operasi Ricky.
"Mohon seluruh rakyat Indonesia untuk ikut mendoakan agar Ricky diberi kemudahan dan kelancaran saat operasi nanti," ucap Agus.
https://bola.kompas.com/read/2018/04/13/14500098/kesulitan-soal-biaya-atlet-mma-indonesia-tetap-jalani-operasi